youngster.id - Guna menjawab tantangan di era ekonomi digital PT Pos Indonesia menggarap online to offline (O2O). Karena itu kerjasama dengan e-commerce gencar dilakukan.
“Kami sudah kerja sama dengan Blibli.com, Bukalapak, Tokopedia, dan lainnya. Cash on delivery (COD) dengan Lazada masih terbatas karena kami ingin cek potensi dan kegagalannya di mana,” kata Gilarsi W. Setijono Direktur Utama Pos Indonesia belum lama ini di Jakarta.
Sementara itu Direktur Jasa Kurir Pos Indonesia Agus F. Handoyo mengungkapkan, pertumbuhan pengirim paket sepanjang 2017 tumbuh 45% dibanding 2016. Tiga tahun yang lalu sumbangan e-commerce terhadap kurir cuma 20%. “Saat ini sudah 40%-45%. Kontribusi kurir terhadap pemasukan Pos Indonesia mencapai 60%,” ujarnya.
Untuk itu Pos Indonesia akan fokus pada logistik guna memasuki ekonomi digital. Agus mencontohkan pengembangan logistik ini dalam bentuk analisis data pengiriman. Upaya Pos Indonesia guna memperkuat logistik melalui peningkatan kualitas layanan dengan modernisasi. Juga lebih agresif kepada konsumen dengan berikan layanan menjemput pengiriman ke lokasi pelanggan.
“Bisa kami lihat tren pengiriman paket barang, uang, dan surat. Terdapat pengiriman barang dari Jawa ke luar Jawa ada 73% dari total asal pengirim se Indonesia. Sedangkan tujuan Jawa 67%. Ini bisa kami kembangkan,” tegas Agus.
STEVY WIDIA
Discussion about this post