youngster.id - Sudah 500 lebih pesantren di Indonesia yang go online setelah mengikuti program Pesantren go Digital dari Digital & Next Business (DBX) PT Telkom. Data tersebut juga mencakup pendaftaran Kartu Santri oleh 11.920 santri hanya dari 13 pesantren.
“Kami tidak akan berhenti karena targetnya seluruh pesantren di Indonesia semuanya bisa online. Selain itu, kami ingin juga menargetkan seluruh pesantren di Indonesia tercapai cashless santri melalui Kartu Santri,” kata Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Bisnis PT Telkom, dalam keterangan pers, Senin (31/5/2021).
Menurut Fajrin, solusi jaringan dan aplikasi dari PT Telkom Indonesia sudah sangat memadai dalam mentransformasi pesantren untuk go digital. Kendala klasik digitalisasi pesantren antara lain konektivitas internet terbatas, sulitnya masyarakat mengakses informasi pesantren, dan sistem belajar konvensional. Kemudian, tantangan transaksi harian yang masih dikelola secara manual dan sulitnya memajukan UMKM binaan.
“Maka, kami di Telkom telah dan terus memberikan program Pesantren Go Digital sebagai solusi kami untuk segmen pesantren seperti layanan kartu santri, website builder, dakwah digital, platform belajar digital, hingga e-commerce,” katanya.
Kartu Santri akan memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren, website builder mendorong pesantren mendesain website sendiri dengan berbagai template yang mudah digunakan, dan e-commerce akan memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline. Kemudian layanan dakwah digital menjadikan santri/-wati sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah di aplikasi Muslim Life sementara konektivitas akan mendukung pesantren menjangkau lebih banyak jamaah dimanapun dan kapanpun.
Selain itu, layanan terbaru untuk mendukung ekonomi syariah di Indonesia adalah penyediaan layanan syariah LinkAja sebagai sistem pembayaran digital berbasis syariah.
“Prinsipnya kami siap mendukung semua pesantren, siap berkolaborasi dalam program Pesantren Go Digital guna mendukung visi pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia pada tahun 2024,” kata Fajrin menegaskan.
Dalam Seminar Nasional Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Pesantren” di Pekalongan, 27 Mei 2021 lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomain Airlangga Hartarto mengatakan, koordinasi dan sinergi harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi pesantren. Sebab, segmen pemuda dan santri, serta pelaku usaha mikro kecil (UMK) pesantren telah sesuai amanat Perpres No 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Karena itulah, dalam acara tersebut dilakukan sinergi inklusi keuangan berupa penyerahan bantuan ke Koperasi Ureka berupa pembangunan 5 unit Urekamart dan pembiayaan usaha pesantren oleh PT Bank Mandiri (Persero), penyerahan program kemitraan UMKM oleh PT Pertamina (Persero), penyerahan program bina lingkungan oleh PT Jamkrindo, penandatanganan MoU oleh PT Pegadaian (Persero), dan penyerahan simbolis implementasi Pesantren Go Digital oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
STEVY WIDIA
Discussion about this post