youngster.id - Laporan Mapping and Database Startup Indonesia tahun 2018 lalu mengungkapkan bahwa hampir 70% penggerak startup merupakan Generasi Y atau biasa dikenal sebagai generasi milenial. Mereka berhasil mengoptimalkan inovasi, kreativitas bisnis dan pemanfaatan teknologi dalam menjawab tantangan di masyarakat.
Tak bisa dipungkiri, kehadiran startup yang dikelola oleh anak muda selama beberapa tahun belakangan memang semakin menjamur di Indonesia berkat perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet. Tingginya antusiasme pelaku bisnis untuk membangun startup tanah air terlihat dari data Startupranking yang menempatkan Indonesia pada posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu sejumlah 2.236 startup pada pertengahan bulan Mei 2021.
Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan ShopeePay selalu memiliki semangat yang sama dalam mendorong para pelaku bisnis termasuk anak muda untuk memaksimalkan penggunaan teknologi digital bagi perkembangan bisnis.
“Kemudahan akses internet dan kemajuan infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak muda untuk terus menghasilkan inovasi produk dan jasa yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat.
“Melihat tingginya potensi yang dimiliki anak muda tanah air, ShopeePay Talk kali ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong lebih banyak lagi anak muda untuk turut ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air dengan membangun bisnis mereka sendiri,” ucap Eka Nilam diacara ShopeePay Talk bertema ‘Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis’ yang disiarkan secara virtual Jumat (21/5/2021).
Bonifasius Wahyu Pudjianto Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan idealnya setiap startup terdiri dari beberapa anggota yang memiliki tiga karakter penting atau yang biasa dikenal sebagai “The Startup Triangle Team”, antara lain: Hustler (orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya), Hipster (orang yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun website yang menarik dan user friendly), dan Hacker (orang yang memiliki keahlian untuk memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis).
“Karena itu, kombinasi tim yang tepat akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para investor,” ujarnya.
Relasi yang baik dan luas dapat menjadi gerbang utama untuk membantu membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis di waktu mendatang. Dengan kemajuan teknologi, akses untuk memperluas relasi lebih terbuka lebar dan memungkinkan terjadinya interaksi secara digital sehingga jarak bukan lagi masalah.
Abraham Viktor, CEO Hangry menjelaskan bahwa memperluas relasi atau networking termasuk kunci utama agar bisnis dapat terus berkembang. Tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, networking juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
“Di Hangry sendiri, kami berhasil mendapatkan pendanaan berkat terjalinnya hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Sebagai milenial yang tumbuh di era digital, literasi teknologi merupakan salah satu keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk memperluas relasi seperti aktif berkenalan melalui jejaring sosial bisnis, bergabung di grup pebisnis, dan masih banyak lagi,” pungkas Abraham.
FAHRUL ANWAR