Ada 12 juta Pengguna Baru E-commerce Selama Pandemi

e-commerce

Belanja online di e-commerce. (Foto: Ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Riset Sirclo mendapati ada 12 juta pengguna baru e-commerce  selama pandemi COVID-19. Laporan terbaru dari startup solusi e-commerce berjudul “Navigating Indonesia’s E-commerce COVID-19 Impact & The Rise of Social Commerce,” ini juga memprediksi pertumbuhan e-commerce akan capai 90%.

“Kami lihat ada 12 juta pengguna  e-commerce baru selama COVID-19 yang hampir berjalan selama 9 bulan ini. Dari survei yang kami lakukan juga, setidaknya 40% yang akan menjadikan belanja online sebagai kebiasaan,” kata Brian Marshal CEO Sirclo dalam keterangan pers, Kamis (5/11/2020).

Menurut Brian pertumbuhan itu akan terus terjadi, melihat pengguna baru tidak temporer hanya di masa pandemic. “Mereka cenderung tetap memilih berbelanja online menggunakan platform e-commerce,” ujarnya lagi.

Brian juga mengungkapkan pertumbuhan e-commerce meningkat lebih dari 90%. Ini  jauh dari perkiraan sebelumnya yang diprediksi meningkat sampai 54%.

“Hampir dua kali lipat pertumbuhan e-commerce kita tahun ini dibanding tahun sebelumnya, itu bahkan jauh lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Padahal  berdasarkan angka tahun sebelumnya lebih kecil,” kata Brian.

Pertumbuhan ini, menurut Brian, akan berdampak pada tahun-tahun berikutnya.

“Pandemi ini kita lihat langsung, baik melalui data makro yang kami peroleh, maupun langsung dari klien-klien kami. Kami melihat bahwa memang ada percepatan, yang tadinya sudah cepat, makin cepat,” Brian melanjutkan.

Terkait perilaku pengguna  e-commerce, riset Sirclo menunjukkan bahwa sekitar 20% orang yang berbelanja online, melakukan belanja online sebanyak 9 kali per bulan atau sebanyak dua kali dalam sepekan.

Pengguna e-commerce 58% adalah perempuan dan 42% adalah pria.”Sekarang semua orang sudah berbelanja online, tidak lagi kontras secara gender,” ujar Brian.

Secara medium, smartphone terus melaju cepat mendominasi transaksi online. Sebanyak 95% pengguna saat ini berbelanja melalui smartphone. Selain itu, setelah marketplace, sebanyak 51 persen pengguna e-commerce memilih kanal website untuk berbelanja online, dan 44% memilih menggunakan jalur media sosial.

Exit mobile version