Adopsi Artificial Intelligence di Indonesia Tertinggi di ASEAN

Artificial Intelligence

Peluang dan Tantangan AI dalam Bisnis (Foto: ilustrasi)

youngster.id - Survei dari SAS dan IDC bertajuk IDC Asia mendapati bahwa pengadopsian Artificial Intelligence (AI) di kawasan ini sedang meningkat. Dan perusahaan di Indonesia memimpin dalam hal pengadopsian AI itu.

“Tingkat adopsi AI saat ini berada di posisi 14% di seluruh Asia Tenggara, bandingkan dengan tahun lalu yang hanya 8%. Ini menandai langkah yang jelas oleh sejumlah perusahaan untuk menanamkan beberapa bentuk AI atau kecerdasan kognitif ke dalam operasi mereka,” kata Global Research Director, Big Data and Analytics and Cognitive, Chwee Kan Chua, dalam keterangannya, Rabu (18/7/2018) di Jakarta.

Dari survey itu didapati 24,6% perusahaan di Indonesia mengadopsi AI. Jumlah ini melampaui negar lain di Asia dimana, Thailand (17,1%), Singapura (9,9%), dan Malaysia (8,1%). Penggunaan tertinggi di Asia Tenggara termasuk algoritma untuk estimasi market (17%) dan pengelolaan aset dan infrastruktur terotomatisasi (11%).

“Dengan dampak positif yang sudah terlihat di industri perbankan, manufaktur, kesehatan, dan pemerintahan, ada peluang yang besar supaya lebih banyak perusahaan di Asia Tenggara memanfaatkan AI untuk menciptakan diferensiasi value mereka,” kata Chua lagi.

Ia berharap investasi di AI akan terus meningkat karena semakin banyak perusahaan mulai memahami manfaat dari menanamkan AI ke dalam bisnis mereka dan bagaimana data dan analisis dapat membantu menghasilkan insight baru.

“Perusahaan yang tidak memasukkan AI dalam operasi bisnis mereka akan kalah dengan mereka yang sudah memiliki AI dan akan mendapatkan keuntungan dari ketepatan, efisiensi, dan kelincahan inovasi yang lebih besar, sebagai hasil dari analitik tingkat lanjut,” terangnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version