youngster.id - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menggelar Mandiri BFN Fest 2025. Konferensi dan expo fintech ini akan menghadirkan lebih dari 100 narasumber ahli fintech dan keuangan digital, regulator, lembaga multilateral, perusahaan teknologi, hingga investor dari dalam dan luar negeri dengan topik-topik strategis tentang masa depan industri teknologi keuangan di Indonesia.
Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengatakan, bahwa BFN Fest 2025 adalah momentum penting dalam mendorong pertumbuhan ekosistem fintech secara berkelanjutan.
“Kita berbicara tentang masa depan fintech Indonesia, dan Mandiri BFN Fest adalah panggung utamanya. Di sini, masyarakat bisa melihat, mencoba, dan merasakan langsung bagaimana inovasi digital bekerja untuk hidup mereka,” kata Pandu dikutip Jumat (5/12/2025).
Dia menekankan bahwa acara ini bukan hanya forum diskusi, tetapi sebuah “ruang kolaborasi nasional” yang menyatukan semua pihak dalam satu visi: menghadirkan manfaat digital yang resmi dan terpercaya bagi masyarakat dan ekonomi riil.
Mandiri BFN Fest 2025 mengangkat tema “From Clicks to Crops, From Code to Concrete: Realizing Inclusive Growth through Trusted Digital Finance Innovation,” berlangsung pada 10-11 Desember 2025 di The Kasablanka Hall, Jakarta.
Akan ada lebih dari 100 narasumber ahli fintech dan keuangan digital, regulator, lembaga multilateral, perusahaan teknologi, hingga investor dari dalam dan luar negeri akan hadir mendiskusikan topik-topik strategis tentang masa depan industri fintech. Termasuk membahas mengenai penguatan investasi, akselerasi inovasi untuk sektor riil, peningkatan kepercayaan dan perlindungan konsumen, pembangunan infrastruktur digital yang inklusif, serta penguatan sinergi lintas-stakeholder strategis dalam dan luar negeri.
Seluruh diskusi strategis tersebut dikemas dalam panel-panel utama seperti Fintech Frontier Panel bersama Bank Indonesia, OJK, Bappenas, dan ADB; Cross-Border QR & Interoperability bersama Paynet Malaysia, NETS Singapore, dan perbankan nasional; serta AI Governance & Responsible Innovation. Tidak ketinggalan, topik seperti investasi pada startups fintech,, digital lending & credit scoring, insurtech, pencegahan fraud, keamanan siber, dan digital talent dan gender dalam industri fintech akan menjadi sorotan karena relevansinya terhadap kebutuhan industri dalam menjaga kepercayaan publik dan melindungi konsumen.
Selain konferensi, pengunjung dapat berkenalan dengan berbagai layanan ekosistem keuangan digital lewat 45 booth perusahaan fintech dan ekosistem layanan keuangan digital. Mulai dari layanan perbankan berbasis teknologi digital, solusi pembayaran digital, pembiayaan digital. Lalu, pinjaman daring, investasi digital, pedagang aset keuangan digital, pemeringkat kredit alternatif, penyelenggara agregasi jasa keuangan, penyelenggara tanda tangan elektronik dan identitas digital, penyedia cloud, hingga berbagai inovasi layanan berbasis AI.
Melalui kolaborasi dengan BI dan OJK, Mandiri BFN Fest juga menghadirkan booth layanan publik yang memungkinkan pengunjung mengecek Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau skor kredit mereka. Sekaligus mendapatkan informasi praktis terkait perlindungan konsumen digital agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan fintech secara aman, optimal, guna menciptakan kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Mandiri BFN Fest 2025 dibuka gratis untuk masyarakat umum serta pelaku usaha, dari UMKM hingga korporasi lintas sektor.
“Kami ingin setiap partisipan dan pengunjung pulang dengan pemahaman lebih baik tentang bagaimana fintech bekerja dan bagaimana layanan digital bisa digunakan dengan aman. Kami berharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, investor dan seluruh pemangku kepentingan terhadap nilai tambah dari ragam produk layanan keuangan digital saat ini . Sehingga kita dapat terus berinovasi, bertumbuh dengan sehat dan menciptakan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia,” pungkas Pandu.
STEVY WIDIA
