Agoda Gandeng WWF untuk Dukung Restorasi Habitat Laut di Asia Tenggara

Agoda

Siladen Resort dan Spa di Manado. (Foto: Agoda/youngster.id)

youngster.id - Survei Sustainable Travel Trends Agoda pada 2021 lalu menemukan bahwa konsumen ingin berwisata dengan cara yang lebih berkelanjutan, dimana pantai dan sungai tercemar menjadi keprihatinan nomor satu bagi turis Filipina; kedua untuk turis Indonesia, Australia, dan Malaysia; dan ketiga bagi turis Singapura.

Ini alasan Agoda berkolaborasi dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Singapore untuk meluncurkan program Eco Deals. Program ini untuk mendanai dan meningkatkan kesadaran akan inisiatif restorasi habitat laut di Asia Tenggara serta upaya membantu korban banjir di Australia.

Regional Vice President Southeast Asia and Oceania Enric Casals mengatakan, melalui Eco Deals Agoda, wisatawan yang ingin memberikan dampak lebih positif melalui keputusan pembelian untuk perjalanan mereka, bisa memilih dari sejumlah besar properti yang dapat memberi kesempatan untuk berkontribusi terhadap masyarakat dan inisiatif lingkungan di destinasi yang mereka kunjungi.

“Di dunia pascapandemi COVID, orang-orang semakin sadar akan dampak yang mereka timbulkan pada tempat dan komunitas yang mereka kunjungi, dan secara aktif mencari cara dan sarana untuk membuat jejak ekologi mereka lebih kecil. Melalui inisiatif Eco Deals Agoda, kami memberi peluang bagi konsumen untuk ‘give back’ sebagai bagian dari komitmen mitra kami dan tanggung jawab sosial Agoda,” ucap Enric dalam keterangan pers, Jumat (10/6/2022).

Dia menjelaskan, kampanye Eco Deal berlangsung mulai 8 Juni 2022 hingga 8 Desember 2022 ini menawarkan kesempatan bagi wisatawan yang mengunjungi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Australia untuk memilih dari berbagai penawaran akomodasi liburan dengan diskon hingga 15%. Agoda pun akan mendonasikan US$1 dari setiap pemesanan kepada konservasi WWF Offices untuk memulihkan habitat laut, seperti terumbu karang dan hutan bakau di Asia Tenggara, atau melindungi satwa yang terdampak banjir di Australia.

“Banyak orang bepergian ke berbagai wilayah di Asia Tenggara dan Australia untuk melihat pantai-pantai yang cantik, laut sebening kristal dan kesempatan luar biasa untuk menyelam di sekeliling terumbu karang. Namun, untuk memastikan tempat-tempat ini berkembang bagi generasi mendatang agar mereka bisa menikmatinya, kita harus berwisata dengan cara yang lebih bertanggung jawab, dimulai dari sekarang. Kemitraan dengan WWF akan membantu wisatawan mengambil langkah maju menuju wisata berkelanjutan,” lanjut Casals.

Sementara itu CEO WWF-Singapore R Raghunathan menerangkan, WWF-Singapore berada di posisi yang baik untuk mendorong perubahan positif di Segitiga Terumbu Karang atau Coral Triangle, dan wilayah yang lebih luas, yang merupakan rumah bagi pusat keanekaragaman hayati laut.

“Laut adalah ekosistem terbesar di planet ini, mencakup lebih dari 70% permukaan Bumi. Namun, banyak ekosistem laut menghadapi ancaman eksistensial karena aktivitas manusia, dan kita harus mengambil tindakan sekarang,” ucapnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version