Agoda: Lokalisasi Tingkatkan Kinerja Hotel di Tengah Ledakan Pariwisata Asia

Agoda.com

Agoda: Lokalisasi Tingkatkan Kinerja Hotel di Tengah Ledakan Pariwisata Asia (Foto: Istimewa)

youngster.id - Platform perjalanan digital Agoda merilis laporan terbaru yang mengungkap dampak signifikan strategi lokalisasi terhadap kinerja bisnis hotel di tengah pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata Asia.

Dalam laporan bertajuk “Tailored to Win: How Hotels are Using Localization to Capture Asia’s Tourism Boom”, Agoda mencatat bahwa sekitar sepertiga hotel di Asia telah mencapai tahap integrated tailoring, yakni penerapan lokalisasi secara menyeluruh pada pemasaran, proses pemesanan, sistem pembayaran, hingga pengalaman tamu di lokasi. Hotel bintang lima tercatat menjadi yang paling depan dalam mengadopsi strategi ini.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa lokalisasi memberikan dampak bisnis yang terukur. Pada tahap adopsi lanjutan, 99% hotel melaporkan peningkatan kepuasan tamu, 95% mengalami kenaikan pemesanan ulang, dan 91% menyebut tamu bersedia membayar harga kamar lebih tinggi. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan hotel yang baru berada pada tahap awal lokalisasi, di mana hanya sekitar 80% tamu bersedia membayar lebih.

Selain meningkatkan pendapatan per kamar tersedia (revenue per available room/RevPAR), hotel yang menerapkan lokalisasi secara mendalam juga menikmati peningkatan loyalitas tamu dan daya tawar harga.

Agoda menilai strategi lokalisasi tidak dapat diterapkan secara seragam, mengingat preferensi dan perilaku wisatawan berbeda-beda di setiap pasar sumber. Oleh karena itu, hotel didorong menyesuaikan layanan dan pengalaman berdasarkan kebutuhan pasar masing-masing.

Dalam aspek pemasaran, sekitar 60% hotel yang menargetkan pasar utama seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan memanfaatkan media lokal serta platform digital populer untuk menjangkau calon tamu. Proporsi yang hampir sama juga menampilkan informasi pemesanan dan harga dalam bahasa serta mata uang pilihan tamu, serta menyediakan opsi pembayaran daring dalam mata uang lokal.

Senior Vice President of Supply Agoda, Andrew Smith, mengatakan bahwa lokalisasi kini menjadi kebutuhan strategis bagi pelaku industri perhotelan di Asia.

“Lokalisasi bukan sekadar tren, melainkan keharusan strategis bagi hotel yang ingin bertumbuh di pasar pariwisata Asia yang dinamis. Untuk menghasilkan dampak bisnis yang nyata, hotel perlu memandang bahasa, sistem pembayaran, desain, dan pemasaran sebagai bagian dari satu perjalanan tamu yang saling terhubung,” ujar Smith.

Menurut data International Air Transport Association (IATA) yang dikutip dalam laporan tersebut, Asia kini menyumbang hampir 28% kedatangan wisatawan internasional global, meningkat tajam dari 9% pada 2022. Dalam 15 tahun ke depan, wisatawan Asia diproyeksikan mendorong 50% pertumbuhan penumpang udara global, seiring pesatnya ekspansi kelas menengah di kawasan ini.

Agoda menilai, di tengah dinamika tersebut, kemampuan hotel memahami dan merespons ekspektasi wisatawan melalui strategi lokalisasi akan menjadi faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan kepuasan tamu, dan menjaga daya saing jangka panjang di industri pariwisata Asia.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version