youngster.id - Danau Toba menjadi satu dari lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah ditetapkan Presiden Jokowi. Bahkan, pemerintah lewat Kementerian PUPR memproyeksikan anggaran Rp 2,4 triliun pada 2020 untuk membangun sejumlah infrastruktur di wilayah Danau Toba.
Selain percepatan infrastruktur, pemerintah juga telah mencanangkan program pengembangan Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas (3A) kawasan tersebut. Tak terkecuali penyiapan desa-desa wisata yang tersebar di sekitar Danau Toba. Penyediaan tempat penginapan atau homestay di desa-desa menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat setempat.
Louis Alfonso Kodoatie, CEO Airy Indonesia, menuturkan, Airy senantiasa berkontribusi aktif dalam memajukan pariwisata Indonesia, lebih-lebih di wilayah yang menjadi fokus utama pengembangan oleh pemerintah, termasuk Danau Toba.
“Karenanya dengan keahlian Airy di ranah manajemen perhotelan ramah anggaran, kami akan mengambil peran di segmen Amenitas guna mendukung peningkatan mutu layanan berbagai rumah inap atau homestay di desa-desa wisata seputar Kawasan Danau Toba. Dengan mutu layanan yang lebih terstandarisasi, tentunya secara berkelanjutan akan berdampak positif pada perekonomian daerah tersebut,” jelas Louis Alfonso melalui keterangan pers Rabu (18/3/2020).
Untuk mewujudkan itu, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Sebagai gambaran BPS dalam laporan “Statistik dan Akomodasi Lainnya di Provinsi Sumatera Utara 2018” menyebut bahwa jumlah tenaga kerja sektor akomodasi di provinsi itu barulah mencapai 14.299 orang. Selain itu, data “Keadaan Angkatan Kerja di Provinsi Sumatra Utara”, memberi gambaran tambahan, bahwa berdasarkan latar pendidikan, tenaga kerja bidang penyediaan akomodasi (termasuk usaha makan/minum) didominasi lulusan SMA – yakni sebesar 32,2%. Sementara, lulusan khusus kejuruan hanya sejumlah 15,2%, dan tamatan universitas baru sebanyak 3,8%.
“Demi memajukan pariwisata Indonesia, Airy tak berhenti berinovasi. Bukan hanya berkutat pada pemutakhiran teknologi saja, namun juga memformulasikan dan membangun platform Airy Community yang mampu memberdayakan SDM pariwisata di Tanah Air, termasuk Sumatra Utara dan khususnya di wilayah Danau Toba. Rencananya, Airy akan menjalankan serangkaian program pemberdayaan masyarakat yang akan dimulai di bulan Maret ini kepada para pelaku pariwisata di 7 kabupaten di Danau Toba,” ungkap Alfonso.
Sejak diluncurkan pada 2018 lalu, Airy Community telah sukses melatih lebih dari 4.000 tenaga kerja perhotelan dari seluruh Indonesia. Airy juga menggandeng berbagai pihak guna menguatkan pelaksanaan program ini. Yang terbaru, Airy telah menyepakati untuk menggelar program Airy Community di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 2020. Sebelumnya, Airy juga telah menandatangani kesepakatan Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Oktober 2019 untuk kurikulum dan program pelatihan SDM.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post