youngster.id - BRI Ventures menyudahi angkatan pertama program akselerator Sembrani Wira dengan menggelar demo day. Ada 8 startup yang telah berhasil melewati program pembinaan selama kurang lebih 2 bulan. Kedelapan startup tersebut adalah Gredu, GajiGesa, Brick, MYCL, Minapoli, Biteship, Cooklab dan Tumbasin.
Setelah melewati program akselerator, 3 startup mendapatkan pendanaan lanjutan dari investor terkemuka dan 2 startup mendapatkan kerjasama strategis berupa sinergi dengan Bank BRI.
“Sembrani Wira merupakan akselerator yang di desain untuk memfasilitasi startup founders agar lebih siap dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam perkembangan perusahaannya,” kata Markus Liman Rahardja VP of Investment and Business Development BRI Ventures dalam keterangannya, baru-baru ini.
Dia memaparkan, dari batch pertama ini ada 3 hal menarik dari industri startup. Pertama, saat ini adalah generasi kedua dari perkembangan ekosistem startup digital di Indonesia, dimana para founders sudah semakin siap dan produk yang ditawarkan semakin baik.
Kedua, pada tahap awal, penting bagi founders untuk juga mendapatkan dukungan yang tepat guna mengeluarkan potensi mereka secara maksimal. Ketiga, pentingnya membangun narasi yang kuat bagi startup.
“Memiliki produk yang bagus saat ini hanyalah standar minimum dan tidak akan cukup tanpa adanya cerita yang menarik. Sehingga selama program ini, kami juga mendorong semua founders untuk menciptakan cerita startup yang menarik dan menyampaikannya dengan tepat,” katanya.
Sementara itu CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja mengatakan, sebuah kebanggan bagi kami untuk dapat belajar dan bekerja sama dengan para founders dari angkatan pertama akselerator ini.
“Kami melihat, batch ini merupakan salah satu angkatan terbaik di industri startup digital saat ini,” ujarnya.
Nicko menambahkan, BRI Ventures melalui motto value over valuation for the generations of entrepreneurs to come, akan terus melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung para startup founders dan mendorong perkembangan ekosistem startup digital di Indonesia.
STEVY WIDIA