youngster.id - Meski teknologi digital terus bergaung, tapi kesenjangan digital masih dirasakan teurtama di berbagai pelosok negeri. Untuk menjembatani itu, Teleglobal didukung layanan data terkelola milik SES Networks dan satelit SES-12 membuka akses broadband di pelosok Indonesia.
Teleglobal bersama dengan SES Networks akan bekerja sama dalam proyek universal service obligation (USO) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui badan yang menangani USO, yakni Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Keduanya akan turut ambil bagian menjadi penyedia layanan akses internet broadband sekaligus mobile backhaul untuk 150.000 titik lokasi di seluruh pelosok negeri.
“Teleglobal merasa bangga telah mendapatkan kehormatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dan ditunjuk sebagai salah satu provider utama untuk kebutuhan satelit pada proyek BAKTI tersebut. Kami di Teleglobal yakin bahwa konektivitas akan mampu membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat Indonesia maupun di seluruh dunia,” tutur Candra Indianto, Teleglobal Director dalam keterangannya, Jumat (3/5/2019).
Menurut dia, melalui penawaran layanan ini, Teleglobal berkomitmen untuk dapat menjembatani kesenjangan digital sekaligus menghadirkan layanan yang menjadi fondasi bagi sukses terwujudnya e-Government, maupun layanan-layanan esensial lainnya untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Jangkauan global yang luas, serta kepiawaian operasional SES Networks menjadikannya sebagai mitra yang tepat dalam menghadirkan konektivitas broadband berkecepatan tinggi dan yang handal hingga ke seluruh pelosok negeri,” ucap Candra.
Perjanjian dengan jangka waktu lima tahun tersebut meliputi kesepakatan kontrak Teleglobal untuk menyediakan 1.3 GHz kapasitas SES-12. SES-12 merupakan salah satu high throughput satellites (HTS) milik SES yang menjangkau seluruh kawasan Asia Pasifik. Perjanjian tersebut disertai pula dengan opsi perpanjangan kontrak untuk jangka waktu lima tahun berikutnya. Dengan kerjasama ini, masyarakat di wilayah pelosok Indonesia akan segera dapat menikmati akses internet broadband yang handal.
Seperti disampaikan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2017, 55% penduduk Indonesia telah terkoneksi dengan internet. Penetrasi internet tercatat mencapai 72%di kalangan penduduk perkotaan dan 48% di wilayah semi perkotaan. Jadi masih terdapat kesenjangan yang lebar terkait angka penetrasi internet di Indonesia.
Pulau Jawa masih mendominasi proporsi penetrasi internet, yakni sebesar 58% dan di Sumatera mencapai 19% dari komposisi penetrasi internet. Sementara itu, Maluku-Papua menjadi daerah di Indonesia dengan angka pengadopsian internet paling rendah, yakni hanya 2,5%.
Proyek yang akan dilaksanakan oleh Teleglobal bersama dengan SES nantinya diharapkan dapat saling melengkapi dan selaras dengan pelaksanaan proyek Palapa Ring yang dipelopori oleh BAKTI. Dalam upayanya menyediakan infrastruktur internet broadband bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui dibangunnya jaringan kabel fiber optik bawah laut sepanjang 11.000 km yang menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia.
“Jaringan berbasis satelit sangat ideal dalam mendukung proyek USO karena kemampuannya dalam menghadirkan akses broadband dalam skala besar dan bisa digelar dengan mudah hingga ke lokasi-lokasi terpencil sekalipun, dibandingkan dengan apabila menggunakan jaringan konvensional berbasis terestrial yang acap kali mahal dan membutuhkan waktu lama untuk setiap proses penggelarannya,” tutur Imran Malik, Vice President, Global Fixed Data SES Networks.
Layanan baru berbasis satelit tersebut rencananya akan mulai digulirkan untuk 15.000 titik lokasi di Indonesia pada fase pertama dan diharapkan sudah dapat mulai memberi layanan pada kuartal ketiga tahun 2019.
STEVY WIDIA
Discussion about this post