youngster.id - Untuk mendukung dan membantu dalam perencanaan finansial dan sistem proyeksinya, jaringan ritel Alfamart memanfaatkan solusi “Connected Planning” dari Anaplan. Solusi ini menjalankan proses Perencanaan dan Analisa Keuangan (FP&A) perusahaan untuk lebih dari 200 kategori produk dan bahkan memproyeksikan kinerja granular hingga ke tingkat toko secara real-time.
Tomin Widian, Chief Financial Officer PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Mengatakan, penting bagi bisnis untuk mengadopsi pendekatan modern dalam perencanaan keuangannya, terutama di pasar ritel saat ini yang serba dinamis yang mengharuskan kita untuk dapat merespon perubahan dengan cepat.
“Anaplan membantu kami agar dapat lebih terhubung dengan people, data dan perencanaan di seluruh internal perusahaan kami. Sehingga, kami tidak hanya dapat memiliki pandangan yang lebih jelas terhadap bisnis, tetapi juga dalam membuat keputusan dengan lebih tepat dan cepat,” kata Tomin, Selasa (7/2/2023).
Melalui solusi itu memungkinkan Alfamart untuk menjalankan sebuah ekosistem perencanaan detail berbasis data yang kompleks. Solusi tersebut pun digunakan untuk mengelola 17.000+ gerai dan 100.000+ pegawai Alfamart dalam melayani lebih dari 4 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
Dijelaskan Magdalena Hendrata, Regional Vice President, Indonesia dan Thailand Anaplan, dengan menghubungkan data dari seluruh departemen perusahaan, manajemen Alfamart dapat lebih mengetahui apa yang sedang terjadi, mengapa itu terjadi, dan ke mana arah bisnis melaju. Wawasan tersebut memungkinkan Alfamart untuk menjalankan berbagai laporan secara real-time dan mengevaluasi skenario-skenario yang dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik.
Juga membantu Alfamart dalam memangkas proses penganggaran hingga satu bulan, sehingga sangat meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan pengeluaran. Hal ini tentunya dapat membantu Alfamart dalam mempertahankan posisi teratas di industri ritel, terutama di tengah kondisi pasar yang tidak menentu di mana konsumen sudah menjadi lebih selektif dengan kebutuhan sehari-harinya. Kondisi ini pun menjadi sebuah tantangan unik bagi para pelaku ritel dalam meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan biaya untuk meningkatkan profitabilitas.
Selain itu, jaringan ritel ini juga jadi bisa mengidentifikasi produk dengan profitabilitas yang lebih tinggi, membantu perusahaan menentukan strategi penjualan dan penempatan produk yang paling sesuai di setiap gerainya. Termasuk dapat mengalokasikan jumlah pegawai yang dibutuhkan di masing-masing gerai beserta deskripsi pekerjaannya, yang mana ini menjadi salah satu faktor penting ketika terdapat pembukaan gerai baru.
“Disrupsi telah menjadi hal yang lumrah di lingkungan bisnis saat ini, yang mengharuskan perusahaan untuk dapat berubah dan memperbaiki arah secara berkesinambungan. Kemitraan kami dengan Alfamart menunjukkan bahwa memodernisasi perencanaan keuangan dapat membantu memposisikan perusahaan dengan lebih baik, yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat, operasional yang lebih tangguh, dan hasil yang lebih menguntungkan secara keseluruhan,” kata Magdalena.
HENNI S.
Discussion about this post