Minggu, 28 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Fortinet: Ancaman Berbasis AI di Indonesia Meningkat hingga 3 Kali Lipat

13 Juni 2025
in Analyze
Reading Time: 3 mins read
cybercrime

Serangan siber. (Foto : istimewa/ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Para pelaku ancaman dengan cepat mengadopsi Kecerdasan Buatan (AI) untuk melancarkan serangan secara diam-diam dan sangat cepat sehingga menyebabkan tim keamanan kewalahan dalam mendeteksi dan merespons secara tepat waktu. Kenaikan kejahatan siber berbasis AI bukan lagi sekadar teori.

Berdasarkan hasil survey IDC yang ditugaskan Fortinet terungkap, hampir 54% organisasi di Indonesia menyatakan telah mengalami ancaman siber yang didukung AI dalam satu tahun terakhir. Ancaman ini berkembang pesat, dengan peningkatan dua kali lipat dilaporkan oleh organisasi sebesar 62% dan peningkatan tiga kali lipat oleh organisasi sebesar 36%.

Kelas baru dari ancaman berbasis AI ini lebih sulit dideteksi dan seringkali mengeksploitasi kelemahan dalam perilaku manusia, kesalahan konfigurasi, dan sistem identitas. Di Indonesia, ancaman berbasis AI yang paling banyak dilaporkan mencakup penyamaran deepfake dalam skema penipuan email bisnis (BEC), pengintaian otomatis terhadap permukaan serangan, serangan credential stuffing dan brute force yang dibantu AI, malware bertenaga AI (seperti polymorphic malware), serta AI adversarial dan data poisoning.

Meskipun serangan berbasis AI meningkat, hanya sebesar 13% organisasi yang menyatakan sangat percaya diri dalam kemampuan mereka untuk bertahan dari serangan tersebut. Sementara itu, sebesar 8% mengakui bahwa ancaman AI melampaui kemampuan deteksi mereka, dan 18% organisasi di Indonesia tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk melacak ancaman berbasis, yang menunjukkan adanya kesenjangan kesiapan yang signifikan.

Rashish Pandey, Wakil Presiden Pemasaran dan Komunikasi, Asia & ANZ mengatakan, seiring meningkatnya ancaman siber yang semakin terselubung dan terkoordinasi, pihaknya melihat perubahan nyata dalam cara organisasi mengelola investasi keamanan siber mereka. Fokusnya kini bergeser dari infrastruktur ke area strategis seperti identitas, ketahanan, dan akses.

Baca juga :   Keamanan Siber Indonesia Terburuk di Asia

“Di Fortinet, kami membantu pelanggan memandang keamanan siber sebagai penggerak bisnis jangka panjang, bukan sekadar garis pertahanan. Platform kami menghadirkan skala, kecerdasan, dan kesederhanaan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dan berkembang di realitas baru ini,” kata Pandey, dikutip Jum’at (14/6/2025).

Survei itu menyebutkan, kini, lanskap keamanan siber tidak lagi ditandai oleh krisis yang bersifat incidental melainkan oleh kondisi paparan yang terus-menerus. Organisasi di Indonesia semakin rentan terhadap ancaman yang beroperasi secara tersembunyi. Ancaman yang paling banyak dilaporkan mencakup ransomware (64%), serangan rantai pasokan perangkat lunak (58%), kerentanan pada sistem cloud (56%), ancaman dari orang dalam (52%), serta eksploitasi celah yang belum ditambal dan zero-day (50%).

Baca juga :   Pelaku E-commerce Kini Jadi Target Hacker

Ancaman tradisional seperti phishing dan malware masih mengalami pertumbuhan sekitar kurang lebih 10%, namun kenaikan angkanya tidak terlalu signifikan, kemungkinan disebabkan oleh sistem pertahanan yang sudah matang seperti perlindungan endpoint dan pelatihan kesadaran keamanan. Sebaliknya, ancaman yang pertumbuhannya paling cepat mencakup ransomware (24%), serangan rantai pasokan (22%), eksploitasi celah yang belum ditambal dan zero-day (22%), serangan terhadap perangkat IoT/OT (20%), dan kerentanan cloud (18%). Ancaman-ancaman ini berkembang pesat karena mengeksploitasi celah dalam tata kelola, visibilitas, dan kompleksitas sistem sehingga menjadikannya lebih sulit dideteksi dan berpotensi lebih merusak bila berhasil.

Dampaknya kini tidak lagi terbatas pada waktu henti operasional. Dampak bisnis utama dari serangan siber mencakup pencurian data dan pelanggaran privasi (66%), sanksi regulasi (62%), hilangnya kepercayaan pelanggan (60%), dan gangguan operasional (38%). Kerugian finansial juga nyata adanya: sebesar 42% responden mengalami pelanggaran yang mengakibatkan kerugian materi, dengan satu dari empat kasus menelan biaya lebih dari US$500.000.

Baca juga :   Influencer Marketing: Disukai Konsumen, Dilirik Brand

Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia menambahkan, kini kompleksitas menjadi medan pertempuran baru dalam keamanan siber dan AI adalah tantangan sekaligus garis depan pertahanan.

“Dalam lingkungan ancaman saat ini, kecepatan, kesederhanaan, dan strategi menjadi lebih penting dari sebelumnya. Fokus kami adalah membantu pelanggan beralih dari pertahanan tambal sulam ke keamanan berbasis AI yang dirancang untuk skala dan kecanggihan,” kata Edwin.

Meskipun kesadaran terhadap keamanan siber meningkat, investasi di bidang ini masih tergolong rendah secara proporsional. Rata-rata, hanya sebesar 15% dari anggaran TI yang dialokasikan untuk keamanan siber, yang mewakili sedikit lebih dari 1,4% dari total pendapatan, angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan skala dan tingkat keparahan ancaman yang dihadapi.

Hampir 70% organisasi di Indonesia melaporkan adanya peningkatan. Namun, sebagian besar peningkatan ini masih di bawah 5%, yang mengindikasikan bahwa investasi tetap dilakukan secara hati-hati. (*AMBS)

 

Tags: Ancaman Berbasis AIFortinetkeamanan siber
Previous Post

Yisti Yisnika, Mulai dari Bisnis Jastip Hingga Bangun Brand Fashion Lokal

Next Post

BNI Permudah Ekspor Produk Hortikultura KSIP Agro lewat BNIdirect

Related Posts

Fortinet
Analyze

Fortinet: Keterampilan Khusus AI Jadi Faktor Kritis Atasi Kesenjangan Keamanan Siber

8 Desember 2025
0
ITSEC ASIA Siapkan Program Edukasi Perlindungan Digital Bagi Perempuan
News

ITSEC ASIA Siapkan Program Edukasi Perlindungan Digital Bagi Perempuan

6 Desember 2025
0
Telkom x Fortine
News

Perkuat Keamanan Siber Nasional, Telkom dan Fortinet Jalin Kemitraan

25 November 2025
0
Load More
Next Post
BNIdirect

BNI Permudah Ekspor Produk Hortikultura KSIP Agro lewat BNIdirect

Green SM x Gojek

Perluas Aksesibilitas Transportasi Ramah Lingkungan, Green SM dan Gojek Hadirkan Layanan GoGreen SM

Kuasai 34,1% Pangsa Pasar, Asus Perluas Ekosistem Laptop Gaming

Kuasai 34,1% Pangsa Pasar, Asus Perluas Ekosistem Laptop Gaming

Discussion about this post

Recent Updates

Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version