youngster.id - Indonesia menempati peringkat ke-7 sebagai negara dengan basis pembeli produk Halal terbesar di dunia, dan peringkat pertama di wilayah Asia Tenggara. Menariknya, peringkat pertama ditempati Amerika Serikat, disusul: Pakistan, Bangladesh, Mesir, Inggris, dan Arab Saudi.
Temuan itu terungkap dari Laporan Industri Halal 2023 yang dirilis platform e-commerce B2B Alibaba.com, yang dipublikasikan bekerja sama dengan Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE).
Tidak hanya menonjol sebagai negara dengan basis pembeli yang besar, Indonesia juga diakui sebagai salah satu pemasok utama produk Halal karena negara ini memiliki warisan Islam yang kaya dan pemahaman budaya yang mendalam.
Roger Luo, Head of Southeast Asia, Alibaba.com mengatakan, Indonesia jelas memiliki keunggulan di pasar produk Halal karena negara ini memiliki populasi yang besar, standar produk yang ketat, dan banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang tersebut.
“Dengan kemajuan teknologi, peluang penjualan online kini semakin mudah dijangkau. Kami pun mendorong para pengusaha Indonesia untuk memanfaatkan peluang ekspor yang tersedia melalui platform digital seperti Alibaba.com untuk berekspansi ke pasar baru,” kata Roger, Kamis (14/9/2023).
Laporan itu menyeebutkan, produk Halal yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari segi pembelian adalah: pakaian tradisional Muslim, syal, skincare, dan cemilan Halal.
Naiknya permintaan terhadap pakaian Muslim ini didorong oleh populasi Muslim yang terus bertambah dan keinginan untuk berpakaian sopan sesuai budaya. Selain itu, pembelian kerudung dan syal juga mengalami peningkatan, bukan hanya di kalangan wanita Muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang menyukai gaya dan fleksibilitas dari syal sebagai aksesoris.
Sementara itu, di industri perawatan kulit, permintaan akan produk bersertifikat Halal ikut naik seiring dengan keinginan pembeli untuk menggunakan opsi yang alami dan natural. Konsumen, baik Muslim maupun non-Muslim, mencari produk perawatan kulit yang bebas dari alkohol, bahan-bahan berbasis hewan, dan zat-zat terlarang lainnya, sehingga produk perawatan kulit bersertifikat Halal menjadi pilihan yang populer.
Bank Indonesia sendiri memperkirakan bahwa sektor Halal Value Chain (HVC) di Indonesia yang meliputi pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim akan tumbuh 4,5-5,3% pada tahun 2023. Angka ini diestimasikan mampu menyumbang lebih dari 25% perekonomian negara.
Sebagai bentuk keseriusan dalam mengembangkan potensi sektor halal, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga telah memasukkan agenda Pemberdayaan Industri Halal dalam Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 74 tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional tahun 2020 – 2024.
“Sebagai pasar B2B yang dirancang untuk UKM, Alibaba.com siap membantu para pelaku UKM eksportir di Indonesia dengan serangkaian layanan komprehensif, seperti manajemen toko online, dukungan terjemahan, pemasaran digital, dan analisis platform,” tutup Roger.
HENNI S