youngster.id - Saat ini, influencer marketing terus menjadi pendorong bagi brand dan pemasar. Bahkan, pangsa pasar influencer marketing ini diprediksikan akan melampaui US$19 miliar pada tahun 2023 dan mencapai US$30 miliar pada tahun 2027.
Hal itu terungkap dari laporan terbaru platform influencer marketing Partipost, bersama MSW Ventures, berjudul “Asia Pacific Insights: Influencer Marketing Report 2023”.
Laporan itu menyebutkan bahwa dalam menjalankan marketing campaign terdapat dua kata kunci utama yang krusial yaitu otentisitas dan kepercayaan, yang menjadi faktor kesuksesan dalam bekerja sama dengan influencer.
“Baik dari sisi brand dan konsumen setuju bahwa hubungan yang otentik antara influencer dengan komunitas mampu membuat konten rekomendasi yang dianggap lebih kredibel,” kata pihak Partipost dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).
Berdasarkan laporan ini, lebih dari 86% pengguna media sosial lebih menyukai akun influencer daripada akun brand karena konten yang dinilai lebih jujur dan relevan.
Seiring dengan semakin terbiasanya pelanggan dalam menggunakan media sosial untuk saling terhubung, mencari informasi, dan membuat keputusan pembelian, brand melihat peluang berkolaborasi dengan influencer dan semakin memanfaatkan strategi tersebut untuk menjangkau calon pelanggan, membangun brand awareness, dan meningkatkan konversi penjualan.
Hasil survey menunjukkan bahwa terdapat peningkatan investasi yang dilakukan oleh brand untuk influencer marketing: tahun 2023 terdapat 87,8% brand yang berinvestasi dalam influencer marketing, meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 73.2%.
Selain itu, hampir 60% brand berencana mengalokasikan 10-50% dari anggaran marketing untuk influencer marketing di tahun 2023 karena telah melihat efisiensi dari strategi tersebut, dan dinilai sebagai branded content yang paling terjangkau. Survei ini juga menunjukan bahwa brand semakin konsisten menjalankan campaign dengan influencer, jumlah brand yang bekerja sama dengan influencer selalu meningkat tiap tahunnya.
Sejatinya, kategori influencer marketing sangat beragam jika dilihat dari jumlah pengikutnya. Berdasarkan hasil survey, nano influencer adalah kategori influencer yang paling banyak diikuti oleh pengguna media sosial (58%), dan 54,4% responden setuju bahwa nano influencer memiliki dampak paling besar terhadap keputusan pembelian.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa di tahun 2023, pengguna media sosial memiliki minat tinggi terhadap konten video pendek, lebih dari 50% pengguna sosial media lebih menyukai jenis konten video pendek (short video) saat influencer membuat rekomendasi produk atau jasa.
TikTok dan Instagram Reels adalah dua jenis platform untuk mempublikasikan konten brand dari para influencer. Laporan ini juga menunjukkan, terdapat peningkatan sebesar 83,6% pengguna media sosial yang lebih menyukai TikTok di 2023 dibandingkan tahun 2022.
Di Indonesia, kerja sama dengan influencer bukanlah hal yang baru dilakukan oleh para pelaku usaha. Ternyata strategi ini kian populer di kalangan brand, pada tahun 2023, lebih dari separuh atau sebanyak 57,5% brand di Indonesia menetapkan anggaran marketing di atas Rp100 juta, dan terdapat 55% brand di Indonesia yang menghabiskan 10-50% anggaran marketing untuk influencer marketing.
Berdasarkan laporan ini, Instagram Reels dan TikTok saat ini sangat populer di kalangan pengguna media sosial di Indonesia. Uniknya, hampir 94% masyarakat Indonesia perlu melihat produk/jasa yang dipromosikan oleh influencer minimal 2 kali sebelum melakukan pembelian. Mereka juga lebih terpengaruh oleh produk yang direkomendasikan oleh banyak influencer dalam jangka waktu tertentu. (*AMBS)
Discussion about this post