youngster.id - Liburan merupakan ajang untuk rileksasi, membebaskan diri dari kepenatan rutinitas. Namun, kekhawatiran tentang rumah, pekerjaan dan bahkan hal-hal yang berkaitan dengan liburan kerap mengganggu ketika orang berlibur.
Portal reservasi Booking.com melakukan riset pada lebih dari 18,000 orang dari 25 negara. Penelitian dilakukan secara independen di antara sampel yang diwakili secara nasional, yang diberikan oleh Research Now. Responden menyelesaikan survei online pada tanggal 27 April hingga 15 Mei 2017. Mereka ditanya tentang bagaimana perasaan mereka di awal liburan, untuk memberikan tips bagaimana beralih ke mode liburan yang lama dirindukan.
Hasil riset tersebut menyebutkan, dalam 24 jam pertama liburan, satu dari lima (20%) menyatakan mereka tidak terlalu bebas dari khawatir dan 13% tidak percaya bahwa 24 jam pertama adalah tentang bersantai dan mengatur ulang.
Hampir sepertiga (29%) wisatawan mengakui bahwa mereka khawatir hal-hal akan jadi buruk di hari pertama liburan dan berpikir bahwa 24 jam pertama berlalu tanpa terasa (39%). Hal ini artinya para wisatawan selalu berjuang untuk melepaskan kekhawatiran dan beralih ke mode liburan.
Bagi mereka yang berjuang untuk masuk ke mode liburan, ada beberapa alasan utama mengapa. Satu dari lima (21%) khawatir tentang rumah mereka – apakah tentang meninggalkan rumah kosong atau khawatir karena terpisah dengan peliharaan mereka – dan 16% menyatakan mereka jadi terlalu terikat dengan teknologi atau terus terhubung dengan keluarga di rumah via media sosial.
Kecemasan ini tidak berhenti di situ, karena 15% khawatir tentang biaya liburan (naik hingga 20% untuk 18-34 tahun), dan 14% khawatir tentang pekerjaan. Lebih dari satu dari 10 (11%) stres tentang akhir liburan bahkan sebelum memulainya (!) dan 18% dari golongan 18-34 tahun khawatir mereka tidak cukup merencanakan liburan mereka.
Sejatinya, pindah ke mode liburan bisa dilakukan. Cuaca yang sempurna adalah salah satu sebab yang membantu mereka pindah ke mode liburan (51%).
Di mana kita menginap juga sangat berperan; akomodasi yang sesuai atau melebihi harapan membantu transisi ke mode liburan (40%, dengan kenaikan hingga 47% untuk golongan di atas 55 tahun), sebagaimana akomodasi yang terasa seperti rumah (29%) dan tuan rumah/concierge yang ramah dan mengundang (24%). Walaupun stres karena pemakaian teknologi, hampir satu dari empat (22%) menyatakan bahwa mereka merasa lebih baik saat ada akses WiFi.
Saat berkaitan dengan wisatawan memberikan rating tentang tuan rumah/concierge yang paling ramah, ide mengenai keramahan merupakan topik hangat untuk banyak bangsa. Di antara 118 juta ulasan wisatawan asli di Booking.com, kewarganegaraan paling utama yang menyebut kata kunci ‘sambutan hangat’ adalah warga Italia, Inggris, Perancis, Spanyol dan Cina.
Bagi mereka yang mencari akomodasi yang memberikan sambutan hangat, lima lokasi utama untuk menginap diseluruh dunia sebagaimana dinilai oleh wisatawan Booking.com memberikan sambutan hangat adalah: Elite Guest House, Mostar (Bosnia dan Herzegovina), Hotorinite, Yamanakako (Japan), Al Piazza Marina B&B, Palermo (Italy), Villa Noctis, Ravenna (Italy), Kazanskoye Podvorye Hostel, Kazan (Russia).
Sementara itu, empat dari 10 (38%) mengatakan bahwa 24 jam pertama adalah bagian paling berkesan, hingga untuk memastikan hal ini sama untuk semua orang, dan untuk membantu orang-orang untuk memanfaatkan liburan mereka secara maksimal dari jam pertama.
HENNI T. SOELAEMAN
Discussion about this post