Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Nilai Penjualan FMCG di E-commerce Capai Rp57,6 Triliun di 2023

11 Januari 2024
in Analyze, Headline
Reading Time: 2 mins read
marketplace

Nilai Penjualan FMCG di E-commerce Capai Rp57,6 Triliun di 2023 (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Konsumen fast-moving consumer goods (FMCG) di e-commerce terus tumbuh positif. Pada tahun 2023, total nilai penjualan FMCG di e-commerce mencapai Rp 57,6 triliun.

Hal itu terungkap dari  FMCG Report 2023 free version yang dirilis perusahaan layanan market intelligence bagi online seller Compas.co.id (PT Telunjuk Komputasi Indonesia).

Hanindia Narendrata, Co-Founder & CEO Compas.co.id mengatakan, melalui metode crawling yang merekam seluruh transaksi di e-commerce secara near real-time Compas.co.id menemukan bahwa nilai penjualan meningkat tipis 1.03% atau meningkat Rp576 miliar dibanding tahun lalu yang mencapai Rp57,02 triliun.

“Jumlah transaksi juga turut meningkat, mencapai 1,56 juta transaksi meningkat 2,75% atau bertambah sekitar 42 juta transaksi dibanding tahun lalu,” ungkap Narendrata, Rabu (10/1/2024).

Menurut laporan itu, sektor FMCG menghasilkan nilai penjualan terbesarnya pada kuartal 4 yang  mencapai Rp16,2 triliun. Kemudian diikuti dengan nilai penjualan di kuartal 1 dengan Rp14,8 triliun, kuartal 2 Rp13,5 triliun dan kuartal 3 yang menghasilkan Rp13 triliun.

Baca juga :   Belanja Online Produk FMCG Berpeluang Tumbuh Cepat

Laporan Compas.co.id ini tidak hanya memilah berdasarkan perspektif makro, tapi juga membedah informasi lebih dalam. Misalnya kontribusi tiap kategori dari nilai penjualan Rp57,6 triliun, di mana kategori perawatan dan kecantikan memiliki sumbangsih terbesar, 49% atau senilai Rp28,2 triliun, disusul makanan dan minuman dengan 20,4% atau Rp11,8 triliun, kesehatan 18,7% atau senilai Rp10,7 triliun, dan terakhir kategori ibu dan bayi dengan 11,9% atau senilai Rp6,8 triliun.

“Pembahasan 4 kategori FMCG di tahun 2023 ini  cukup menarik, karena ada beberapa yang tumbuh cukup signifikan, dan ada beberapa penurunan,” kata Narendrata.

Pada kategori kecantikan dan perawatan naik 16% atau meningkat Rp3,8 triliun dibandingkan tahun lalu dan pada kategori makanan dan minuman naik 9% atau meningkat Rp932 juta dibandingkan tahun lalu. Kenaikkan pada kategori kecantikan dan perawatan ini ditopang oleh produk parfum yang nilai penjualannya mencapai Rp2,6 triliun atau meningkat 9% dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan pada kategori makanan dan minuman, makanan beku menjadi produk yang paling diminati dengan nilai penjualan mencapai Rp1,1 triliun atau meningkat 9% dari tahun sebelumnya.

Baca juga :   Restoran Waralaba Ini Hadirkan Black Pizza dan Robot Pintar

Menurut Narendrata, fenomena ini berpotensi sebagai dampak dari beberapa hal yang terjadi di tahun 2022 maupun 2023. Seperti pertumbuhan parfum yang cukup meningkat di tahun 2023, ditengarai oleh munculnya brand-brand lokal yang mampu bersaing dengan brand global.

Sementara di kategori makanan dan minuman pertumbuhan dari frozen food diperkirakan adalah dampak dari perubahan  perilaku konsumen saat pandemi, yang  menyimpan sejumlah  makanan dalam cold storage dalam satu kali transaksi, dan dapat dikonsumsi di kemudian hari.

 

FMCG eCommerce Report
FMCG eCommerce Report – Compas.co.id

 

“Nampaknya hal ini masih menjadi tren meskipun Indonesia sudah resmi memasuki masa endemik di pertengahan tahun 2023 lalu. Kebiasaan baru yang terbentuk, ditambah kepraktisan yang ditawarkan menjadi value yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Baca juga :   GudangAda, Solusi Bagi Pedagang Tradisional FMCG di Masa Pandemi

Pada kategori Moms & Baby mengalami penurunan 2% atau senilai Rp81 juta dibanding tahun lalu. Tampaknya, fenomena boikot produk memberikan dampak yang cukup signifikan. Penurunan yang lebih signifikan terasa di kategori kesehatan,  menurun 12% atau senilai Rp1,2 triliun. Pengumuman mengenai endemik diperkirakan menjadi penyebab terjadinya penurunan kesadaran penggunaan alat-alat pendukung kesehatan di tahun 2023 lalu.

FMCG Report 2023 ini juga turut menyuguhkan data outlook di tahun 2024, dimana Compas.co.id memperkirakan akan terjadi kenaikan nilai penjualan sekitar 3% ke angka Rp58,3 triliun di tahun politik ini.

 

STEVY WIDIA

Tags: compas.co.idfast moving consumer goods (FMCG)penjuaan FMCG di e-commerce
Previous Post

Sayurbox Gunakan Motor Listrik Blitz untuk Layanan Pengiriman

Next Post

Gandeng Battle of Guardians, UniPin Meriahkan Gelaran Bstation Anime Carnival

Related Posts

AwanTunai co-founders
Headline

Startup AwanTunai Himpun Pendanaan Utang US$60 Juta, Siap Perluas Akses Pembiayaan UMKM

10 Januari 2025
0
Harbolnas
Analyze

Harbolnas 2023, Penjualan Produk FMCG Bukukan Rp279 Miliar

30 Desember 2023
0
Warung Pintar Kembali Raih Pendanaan US$4 Juta
Headline

Menilik Tantangan Bisnis Warung dan Peluang Solusi dari Pemimpin Pasar FMCG

11 Januari 2023
0
Load More
Next Post
UniPin x Bstation Anime Carnival

Gandeng Battle of Guardians, UniPin Meriahkan Gelaran Bstation Anime Carnival

BigBox x BPOM

Solusi BigBox Permudah BPOM Awasi Obat dan Makanan melalui Media Sosial

Asus ROG

Jajaran Laptop Terbaru Asus ROG Fokus Pada Teknologi AI

Discussion about this post

Recent Updates

influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version