Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Tren Kerja Jarak Jauh: Perusahaan Harus Mampu Mendeteksi dan Mengantisipasi Ancaman

28 Februari 2022
in Analyze
Reading Time: 3 mins read
kerja jarak jauh

Tren Kerja Jarak Jauh: Perusahaan Harus Mampu Mendeteksi dan Mengantisipasi Ancaman (Foto: ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pandemi yang masih terus berlangsung ini telah memaksa bisnis untuk mengadopsi model bekerja dari jarak jauh, seperti bekerja dari rumah (work from home). Berbagai survei menunjukkan bahwa para pekerja ingin perusahaan tetap menyediakan opsi bekerja dari rumah, meskipun mereka juga tidak sabar untuk bertemu dengan rekan-rekan kerjanya di kantor.

Namun, saat ini kerja hybrid (hybrid workplace) tampaknya akan menjadi budaya kerja baru paska-pandemi, di mana beberapa karyawan akan kembali bekerja dari kantor, sementara karyawan lainnya tetap mendapatkan pilihan bekerja dari rumah atau dari jarak jauh (remote working) dan bekerja dari kantor secara bergantian atau mendapatkan pilihan penuh untuk bekerja jarak jauh.

Di dalam Global Workplace Report 2021 yang dibuat oleh NTT Ltd. mengungkapkan bahwa hanya 43,2% karyawan yang yakin bahwa informasi perusahaan tetap terjaga aman saat mereka bekerja dari rumah. Tentu saja angka Ini sangat rendah, mengingat sejak awal pandemi para karyawan sudah bekerja secara fleksibel. Hal ini pun menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar bisnis masih berjuang untuk memasang alat keamanan yang tepat dan menggunakan pelatihan untuk memastikan informasi perusahaan tetap terjaga aman saat kita mulai bekerja dengan sistem hybrid.

Karena saat ini sebagian besar tim keamanan perusahaan tidak memiliki waktu, energi, dan sumber daya untuk secara mandiri membangun pertahanan terhadap ancaman keamanan siber yang meningkat di seluruh jejak digital yang terus berkembang. Bahkan, sebelum pandemi bagi perusahaan yang memiliki sistem keamanan yang maju pun, hal ini merupakan sebuah tantangan dalam memberikan sistem keamanan untuk tempat kerja hybrid. Karena pada faktanya setiap tim keamanan perusahaan harus menjalani transformasi yang mendukung ‘new normal’ dan mengidentifikasi setiap risiko ketika sebagian besar karyawan dan perangkatnya berada di luar batas keamanan perusahaan tradisional.

Baca juga :   Lima Teknologi Ini Diprediksi Akan Nge-tren di 2021

Deteksi dan respons ancaman-ancaman haruslah menjadi garis pertahanan pertama terhadap serangan siber. Karena ini bukan tentang jika serangan akan terjadi. Tetapi, tentang ketika serangan akan terjadi, dan juga mengenai perimeter keamanan tradisional yang beralih ke model berbasis cloud, sehingga untuk cepat dapat mendeteksi dan mengidentifikasi ancaman secara akurat merupakan kunci untuk memastikan  direspon untuk mengurangi terjadinya kerusakan akibat serangan yang ditujukan terhadap bisnis.

Intelijen ancaman sangat penting untuk mendeteksi dan memvalidasi ancaman yang ada – tetapi juga yang bersifat material bagi bisnis sehingga tidak memerlukan tindakan sebagai prioritas. Intelijen ancaman dan deteksi ancaman sering kali ada secara simbiosis. Pada saat intelijen ancaman meningkat, tentu ini akan meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi ancaman.  Saat ancaman yang lebih kompleks terdeteksi, ini akan memberi tahu sistem intelijen mengenai apa yang harus diwaspadai sekarang dan di saat lainnya.

Baca juga :   Menghindari Kegagalan Bisnis di Tahap Awal

Intelijen ancaman serta deteksi dan respon ancaman merupakan hal penting dalam sistem kerja hybrid karena tim TI dan pemimpin bisnis harus bergegas untuk mengadopsi teknologi yang mendukung kerja jarak jauh agar bisnis tetap berjalan selama pandemi berlangsung, seperti teknologi dan aplikasi berbasis cloud atau solusi kolaborasi siap pakai. Namun, sayangnya, 80,7% pemimpin TI mengatakan bahwa mereka merasa lebih sulit untuk menemukan keamanan TI atau risiko bisnis yang ditimbulkan oleh karyawan saat mereka bekerja dari jarak jauh. Sikap terburu-buru dalam pengambil-keputusan untuk beralih ke cloud telah meninggalkan celah pada keamanan dan menciptakan postur dan perimeter keamanan yang keropos.

“Penjahat dunia maya telah menyadari peluang ini. Karyawan dan data perusahaan lebih rentan di luar batas keamanan jaringan perusahaan, dan karyawan juga cenderung tidak menyadari taktik terbaru yang digunakan oleh pelaku ancaman. Maka dalam mengelola risiko dunia maya terkait dengan pandemi, para pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mendeteksi, dan merespons ancaman dengan lebih cepat untuk mendukung pengambilan keputusan,” kata Hendra Lesmana, CEO NTT Ltd. di Indonesia.

Baca juga :   5 Profesi Ini Paling Dicari di Startup

Deteksi ancaman dan intelijen ancaman yang baik perlu melihat pada keseluruhan permukaan serangan yang terjadi di manapun baik orang, proses, aset, dan teknologi berada selama 24/7, sehingga dapat dipastikan apakah suatu organisasi memiliki pemahaman yang baik tentang di mana kelemahan keamanan dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Hal ini juga penting untuk mengurangi waktu tunggu penyerang, mengurangi biaya respons, meningkatkan skalabilitas, dan mengoptimalkan operasional keamanan. (*AMBS)

Tags: deteksi ancamanhybrid workplacekerja jarak jauhWork From Home
Previous Post

Gandeng Gameqoo, Sharp Indonesia Gelar Kompetisi Game Balap Mobil

Next Post

Kevin Sandjaja : Kembangkan Social Commerce yang Beri Pengalaman Belanja Berbasis Komunitas

Related Posts

kerja jarak jauh
Analyze

Kerja Jarak Jauh Jadi Solusi Menarik bagi Pencari Kerja di Asia Tenggara

16 Desember 2024
0
Kerja Hybrid
Analyze

Alasan CEO Prioritaskan Kerja Hybrid, Demi Kemajuan Perusahaan dan Kesuksesan Karyawan

12 Oktober 2023
0
Sribu
Headline

Transformasi Bidang SDM Pasca Pandemi Pacu Pertumbuhan Sektor Pekerja Lepas

6 Mei 2022
0
Load More
Next Post
Kevin Sandjaja

Kevin Sandjaja : Kembangkan Social Commerce yang Beri Pengalaman Belanja Berbasis Komunitas

Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator

Program Akselerator Tokocrypto dan BRI Ventures Pilih 13 Startup Blockchain

beasiswa BCA

Program Beasiswa LPDP 2022 Telah Dibuka

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version