youngster.id - Di era digital saat ini, smartphone telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, di tahun 2022, sebanyak 89% penduduk Indonesia telah menggunakan smartphone.
Bahkan, survei Populix pada bulan Agustus 2023 juga mengungkap bahwa 33% responden menyatakan memiliki lebih dari satu smartphone dan lebih dari setengah responden memiliki 10 hingga 20 aplikasi seluler untuk memenuhi berbagai tujuan dan aktivitas digital mereka.
Temuan tersebut diulas secara lebih detail dalam laporan Populix bertajuk “Unlocking Insights and Trends in the UI/UX Landscape” yang mempelajari bagaimana User Interface dan User Experience (UI/UX) aplikasi seluler memengaruhi pengalaman pengguna di smartphone. Dari laporan survei tersebut, ditemukan bahwa UI/UX berperan penting dalam mempertahankan pengguna untuk terus menggunakan aplikasi, bahkan menjadi pengguna loyal.
Jonathan Benhi, Co-Founder dan CTO Populix mengatakan,pesatnya perkembangan teknologi dan dunia digital saat ini tentunya membawa peluang sekaligus tantangan bagi para pengembang aplikasi. Survei Populix mengungkap bahwa 74% responden secara umum merasa puas dengan pengalaman mereka di aplikasi-aplikasi seluler yang dimiliki, dan pengalaman pengguna ini berkaitan erat dengan fungsionalitas aplikasi dan desain UI/UX yang mereka miliki.
“Hal tersebut memperlihatkan pentingnya para pengembang aplikasi untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi pengalaman digital pengguna. Oleh karena itu, melalui survei ini kami ingin mendukung mereka untuk terus menciptakan aplikasi seluler yang menarik dan membangun pengalaman digital yang relevan dengan pengguna,” kata Jonathan, dikutip Kamis (28/9/2023).
Laporan survei memperlihatkan bahwa User Interface dan User Experience (UI/UX) memegang peran penting dalam meretensi pengguna. Sebanyak 69% responden mengatakan bahwa UI/UX memengaruhi keputusan mereka untuk terus menggunakan sebuah aplikasi atau menghapusnya. Bahkan, 73% responden memutuskan untuk loyal terhadap sebuah aplikasi berdasarkan UI/UX yang dimilikinya.
Sebagian responden juga menyatakan bahwa mereka akan merekomendasikan aplikasi seluler yang memiliki UI/UX yang menarik. Secara lebih detail, 38% responden mengatakan selalu merekomendasikan UI/UX yang bagus, dan 57% mengatakan terkadang merekomendasikan aplikasi yang memiliki UI/UX yang bagus.
Selain itu, ada beberapa tren UI/UX yang dilihat tengah berkembang saat ini. Tren-tren tersebut meliputi desain UI/UX yang minimalis dan clean (59%), menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mempersonalisasi aplikasi (53%), peningkatan aksesibilitas dan inklusivitas (52%), integrasi dengan mode gelap (46%), serta animasi yang lebih interaktif (42%).
Di sisi lain, survei Populix juga mengulas tentang penggunaan aplikasi seluler secara umum. Sebanyak 55% responden mengatakan bahwa mereka memiliki 10 hingga 20 aplikasi seluler yang terdiri dari media sosial, perpesanan instan (instant messaging), hiburan, e-commerce, dan navigasi. Di antara aplikasi-aplikasi tersebut, media sosial unggul sebagai aplikasi yang paling sering digunakan oleh 78% responden, diikuti dengan e-commerce (39%) dan perpesanan instan (38%).
Mayoritas responden (69%), terutama di kalangan perempuan dan generasi Z, memilih untuk menggunakan aplikasi seluler gratis. Sementara itu, 25% responden mengatakan bahwa mereka menggunakan baik aplikasi seluler yang tersedia secara gratis maupun berbayar, terutama responden milenial dan mereka yang berdomisili di Sumatra.
Dalam memilih dan mencoba sebuah aplikasi seluler, responden memutuskan untuk menginstall aplikasi karena rasa penasaran mereka. Namun, keputusan untuk terus menggunakan atau menghapus sebuah aplikasi didominasi oleh pertimbangan terkait relevansi dan fungsi aplikasi tersebut terhadap kebutuhan mereka.
Sebanyak 57% responden mengatakan bahwa mereka menghapus aplikasi karena jarang digunakan, 39% responden menghapus aplikasi untuk menambahkan memori di smartphone mereka, 3% responden menghapus aplikasi karena masa percobaan gratisnya telah habis, dan hanya 1% yang mengatakan tidak pernah menghapus aplikasi apapun dari smartphone mereka.
Selain menghapus aplikasi, survei juga menunjukkan bahwa 85% responden pernah mengganti aplikasi yang mereka gunakan dengan aplikasi serupa lainnya karena memiliki fitur yang lebih lengkap (73%), memiliki performa dan kecepatan yang lebih baik (67%), memiliki desain UI/UX yang lebih menarik (43%), direkomendasikan oleh teman atau keluarga (29%), dan memiliki harga atau biaya langganan yang lebih terjangkau (22%).
STEVY WIDIA
Discussion about this post