youngster.id - Perusahaan logistik dan kurir ekspress Anteraja menargetkan hingga akhir tahun 2022 pengiriman dapat mencapai 1,5 juta parcel/day.
Hingga Desember 2021, Anteraja berhasil mencapai pertumbuhan hingga 248% dengan rata-rata volume pengiriman mencapai sekitar 1 juta parcel/day. Namun di bulan April 2022, pengiriman harian Anteraja sempat mencapai angka sekitar 1,3 juta parcel/day.
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, pihaknya optimis dapat melanjutkan pertumbuhan yang baik di tahun ini. Salah satunya didorong oleh pertumbuhan kinerja dari salah satu anak usaha yaitu Anteraja.
“Kami melihat bisnis logistik khususnya delivery exspress prospeknya masih sangat besar dan akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, kami terus mengembangkan potensi untuk memasuki peluang pasar baru untuk Anteraja,” kata Prodjo.
Menurut Prodjo, saat ini ASSA juga sudah mulai memakai teknologi robotic sorting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kinerja Anteraja di salah satu hub di Halim Jakarta. “Diharapkan penggunaan teknologi robot memungkinkan Anteraja dapat terus mendorong kinerja Grup ASSA semakin baik ke depannya,” tambahnya.
Disebutkan Prodjo, selain Anteraja, kinerja ASSA tahun ini juga didukung oleh lini bisnis jual beli kendaraan bekas melalui anak usaha Autopedia (ASLC). Dimana pada tahun ini autopedia menargetkan dapat mencapai pertumbuhan bisnis hingga tiga digit sekitar 182%.
Sejalan dengan target tersebut, Autopedia (ASLC) telah mengembangkan Caroline sebagai online-to-offline (O2O) used car dealer, serta terus memperluas jaringan memasuki kota-kota baru di Indonesia. Salah satu upaya yang dijalankan Perseroan yaitu dengan menambah jumlah cabang Caroline untuk menangkap peluang pasar mobil bekas yang masih besar. Pada tahun 2022, Caroline telah menambah 2 cabang baru dan diharapkan hingga akhir tahun dapat menambah sebanyak 8 cabang.
“Diharapkan dengan inovasi dan strategi bisnis yang dijalankan, di tahun ini kami dapat mencapai pertumbuhan top-line dan bottom-line mencapai double digit di atas 30%,” tutup Prodjo.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post