youngster.id - Indonesia tengah mengantisipasi masa depan dunia kerja. Dunia tengah berkembang pesat menuju pemanfaatan teknologi digital canggih seperti 5G, AI, Machine Learning, IoT, dan Big Data Analytic. Untuk dapat diimplementasikan, semua teknologi ini bergantung pada pemasangan jaringan nirkabel dan gelombang mikro, serta pekerja lapangan terampil yang dibekali dengan pengetahuan praktis dan keahlian yang tepat.
Hal ini mendorong Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Tenaga Kerja RI. Kerjasama ini terkait dengan peningkatan mutu SDM melalui pelatihan dan sertifikasi vokasi, pelatihan bagi fasilitator (training for trainer), dan pelaksanaan pengembangan dan pembinaan SDM dalam pelatihan kerja di ketinggian dan keselamatan serta kesehatan kerja (K3).
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziya mengatakan, penekanan MoU pada pelatihan instruktur sangat penting untuk meningkatkan kompetensi para peserta pelatihan serta memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan terus menerus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
“Peningkatan kompetensi dan literasi digital sangat penting bagi angkatan kerja kita agar siap menghadapi industri 4.0,” ucap Ida dalam keterangan pers, Rabu (30/3/2022).
MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Huawei mencakup tiga wilayah utama yang memperluas lingkup kerjasama Huawei dengan lembaga pemerintah tersebut, yakni peningkatan mutu SDM melalui pelatihan dan sertifikasi vokasi, pelatihan bagi fasilitator (training for trainer), dan pelaksanaan pengembangan dan pembinaan SDM dalam pelatihan kerja di ketinggian dan keselamatan serta kesehatan kerja (K3).
Menurut Menteri Ida, kerja sama dalam peningkatan kompetensi khusus terkait K3 juga kritikal untuk memastikan jaminan keamanan bagi mereka yang bekerja di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.
Sementara itu CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menegaskan, Huawei selalu mengutamakan pelayanan demi memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat Indonesia.
“Pada tahun 2020, Huawei menyatakan komitmen untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu SDM cakap digital untuk mendukung pencapaian tujuan pemerintah hingga tahun 2025. Saat ini kami sudah mencapai lebih dari separuh target kami tersebut. MoU dan perjanjian kerja sama strategis dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu lagi langkah kami untuk mencapai misi kami bagi Indonesia,” papar Jacky.
Huawei telah berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengembangkan sumber daya manusia di sektor telekomunikasi. Bersama PNK3 sejak 2018 dan Binalatas sejak 2019, Huawei menandatangani PKS dalam rangka memperkuat kolaborasi dalam pembelajaran online dan pelatihan lapangan. Lebih dari 3,000 orang penerima manfaat pelatihan selama 4 tahun terakhir.
STEVY WIDIA
Discussion about this post