Aplikasi Data Komoditas Pangan Dari KEIN-Telkom

Industri digital mendorong inovasi di bidang pertanian. (Foto : Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membuat aplikasi mobile “Logistik Tani” . Aplikasi ini untuk mengumpulkan data komoditas pangan di Indonesia yang kredibel.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pangan KEIN Benny Pasaribu mengatakan dengan adanya aplikasi Logistik Tani tersebut diharapkan data komoditas bisa menjadi jelas dan akurat serta tidak ada lagi berbicara kira-kira.

“Jadi, semuanya jelas dan perubahan-perubahan yang ada juga bisa terdata dengan baik,” kata Benny dalam siaran pers baru-baru ini. Menurut dia, aplikasi ini nanti dijalankan oleh Telkom sendiri sebagai operatornya, sedangkan untuk penggunaannya akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Benny berharap agar carut-marut data komoditas pangan dapat ditekan dengan sistem aplikasi dan integrasi logistik pangan yang dibuat Telkom tersebut.

“Dashboard aplikasi ini nantinya ada di kantor KEIN, sehingga jika presiden datang ke kantor KEIN bisa langsung melihat situasi pangan, situasi daging sapi yang tidak ada stok itu di daerah mana, jadi semuanya akan terpantau secara keseluruhan,” ujarnya pula.

Director of Digital and Strategic Portfolio Telkom Indonesia Indra Utoyo mengatakan melalui sistem tersebut, KSP, KEIN, BUMN, industri agro, pemprov, pemkab, swasta, dan lembaga tinggi lainnya bisa mengakses aplikasi tersebut.

“Manfaatnya adalah continuous improvement, maka semua data akan lebih akurat. Keunggulan lain aplikasi ini, yaitu bisa mengkoneksikan dengan ekosistem, mengontrol, dan ‘automatically improvement’ sehingga tidak bergantung pada data BPS,” katanya lagi.

Selain itu, lanjut dia, dengan adanya program ini, BPS akan terbantu dengan aplikasi yang diciptakan dalam bentuk software yang bisa didownload dan diakses melalui gawai (gadget) serta bisa diakses oleh semua orang baik itu stakeholder atau para petani.

“Data tunggal petani dari masing-masing gawai yang tersebar akan dibuatkan ‘agregat’ datanya,” kata Indra lagi.

Sementara itu, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengatakan perkembangan teknologi yang ada saat ini bisa memberikan manfaat kepada negara.

Contohnya, kata dia, saat ini pemerintahan sendiri sudah ada aplikasi “e-Goverment”, sehingga pelayanan kepada publik menjadi lebih cepat, efektif, dan transparan.

“Itu kan sudah menghalangi untuk orang yang melakukan tender-tender dengan cara yang tidak baik,” kata Soetrisno. Ia juga berharap agar Telkom bisa menjadi pioner gerakan pemberantasan korupsi dengan memanfaatkan teknologi tersebut.

STEVY WIDIA

Exit mobile version