youngster.id - Sekitar 25% orang Indonesia yang pernah menjalani endoskopi akibat penyakit asam lambung Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Untuk itu, Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) bersama Astra Zeneca meluncurkan GERDQ mobile application yang membantu mendiagnosa dan memonitor secara cepat GERD.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Heartburn Alliance mengevaluasi terhadap 130.000 orang apakah penderita yang mengalamiheartburn merasakan dampak negatif terhadap aktivitas mereka sehari-hari. Hasilnya menunjukan bahwa majoritas penderita merasakan dampak negatif terhadap kualitas hidup mereka. Berikut merupakan hal-hal yang terkena dampak dari heartburn, yaitu: kualitas fisik, kualitas tidur, produktivitas, kondisiemosi, dan fungsi sosial.
Data penelitian lainnya yang diikuti oleh 116.536 orang memperlihatkan bahwa 23% pasien yang mengidap GERD, 39% di antaranya mengalami gangguan jangka panjang, mengalami gejala parah yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Mereka juga memiliki komplikasi atau kemungkinan komplikasi di masa depan.
“Dari hasil studi dan penelitian tersebut, PGI bersama dengan AstraZeneca membuat sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit GERD. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap penyakit GERD,” kata dr Fahrial Syam spesialis Ilmu Penyakit Dalam, gastroenterologist, & Wakil Ketua PGI dalam siaran pers baru-baru ini.
Menurut hasil data diagnosa dari aplikasi ini dapat menjadi basis data skala penyakit ini di Indonesia. GERDQ merupakan sebuah aplikasi yang berisi kuesioner, yang dilengkapi oleh pasien dan dalam pengawasan dokter untuk identifikasi dan manajemen pasien dengan GERD “disruptive”. Selain itu GERDQ juga digunakan untuk memonitor respons terapi dan menentukan apakah pasien sudah menggunakan terapi yang tepat untuk gejala yang dialami. Kuesioner ini terdiri atas: empat pertanyaan mengenai gejala, dan dua pertanyaan pada dampak yang dialami pasien.
“Pasien dengan GERD biasanya datang dengan keluhan nyeri di bagian dada dan bisa merasakan rasa panas di dada seperti terbakar (heartburn) biasanya nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik (regurgitasi). Penyakit GERD sebenarnya bisa dideteksi dengan menggunakan kuisioner GERD saja,” kata Syam.
Adapun beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi GERDQ terhadap tiga kategori pengguna yaitu: untuk Pasien, mengetahui dan ekspresi masalah GERD; untuk Tenaga Kesehatan, memonitor respons terapi dan mengidentifikasi pasien; untuk Rumah sakit atau pemerintah, mengetahui pengobatan yang tepat untuk pasien dan tingkat diagnosa GERD.
Sebagai mitra yang bekerjasama mengembangkan aplikasi GERDQ ini, dr. Andi Marsali, Medical Director AstraZeneca Indonesia, mengatakan, AstraZeneca adalah perusahaan yang senantiasa mengedepankan kepentingan pasien. “Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen kami di Indonesia untuk terus mendukung segala upaya yang ditujukan untuk kepentingan pasien dalam bidang kesehatan. Melalui aplikasi mobile GERDQ, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran akan GERD dan mempermudah pemantauan penyakit dan pengobatan untuk pasien di Indonesia,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post