youngster.id - Perkembangan teknologi punya banyak dampak positif pada kehidupan manusia. Mulai dari transportasi, peminjaman modal, pemesanan makanan dan barang, hingga berbelanja pakaian atau kebutuhan lainnya. Namun saat ini, aplikasi juga telah merambah bidang lain yang dinilai lebih personal seperti mencari pasangan.
Aplikasi model ini muncul sebagai solusi dari masyarakat yang kini semakin sibuk, sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk mencari pasangan. Ada tiga aplikasi pencarian pasangan online di Indonesia yang dapat diunduh melalui toko aplikasi perangkat bersistem operasi Android dan iOS.
Paktor
Aplikasi pencarian pasangan online ini resmi meluncur di Indonesia pada bulan Februari tahun 2015 lalu. Fitur yang ditawarkan aplikasi ini serupa dengan Tinder, dengan metode mengusap ke arah kiri jika tida suka, atau ke arah kanan jika suka. Namun Paktor menawarka pilihan filter pencarian yang lebih beragam.
Pada aplikasi ini, pengguna dapat menentukan sejumlah kriteria dari calon pasangan yang diinginkan, seperti jenis kelamin, rentang usia, hingga tinggi badan. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna mengatur filter berdasarkan pekerjaan dan tingkat pendidikan, untuk menentukan calon pasangan yang dapat mengajak pengguna berkenalan.
Paktor juga menyediakan fitur Translate, memungkinkan pengguna menerjemahkan isi percakapan pada fitur chat. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan opsi Block, sehingga pengguna dapat memblokir teman baru pada aplikasi yang tidak disukai.
Namun, aplikasi ini sangat bergantung pada fitur Location pada perangkat pengguna, untuk dapat menyuguhkan rekomendasi berdasarkan jarak. Pengguna diharuskan untuk mengatur pengaturan fitur ini ke High Accuracy, sehingga aplikasi dapat menampilkan rekomendasi dengan lebih cepat.
Setipe
Aplikasi ini resmi meluncur di Indonesia pada bulan Oktober 2013. Dari seluruh pengguna 45 % merupakan perempuan yang didominasi oleh usia 22 tahun hingga 30 tahun. Jika dibandingkan dengan dua aplikasi sebelumnya, Setipe menawarkan metode pencarian calon pasangan yang berbeda.
Pengguna dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan mendaftar menggunakan email ataupun Facebook. Setelah mendaftar, pengguna akan disambut oleh robot animasi bernama Algo, yang mengantarkan pengguna pada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur.
Rangkaian pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan tentang diri sendiri, preferensi calon pasangan yang diinginkan, serta kepribadian pengguna, dan kemudian mengunggah foto guna melengkapi profil. Jawaban dari pertanyaan ini akan digunakan Setipe untuk memilih pengguna lain yang dapat direkomendasikan.
Untuk menemukan pasangan, pengguna akan diminta untuk mengetuk ikon hati yang tersemat di bagian tengah layar. Kemudian, pengguna hanya perlu menunggu hingga Algo menampilkan calon pasangan rekomendasi yang dinilai memiliki kriteria yang ditentukan berdasarkan jawaban pertanyaan sebelumnya. Namun, pengguna tetap dapat mengubah preferensi calon pasangan tersebut.
Berbeda dengan dua aplikasi lain, Setipe hanya menampilkan satu rekomendasi setiap harinya, atau dengan rentang waktu selama delapan jam. Jika penasaran, pengguna dapat meminta Algo menampilkan rekomendasi lainnya, dengan membeli opsi 30 Match Baru seharga Rp100 ribu.
Tinder
Aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada bulan September 2012, dengan tujuan untuk mempermudah remaja dalam menemukan teman berkencan sesuai dengan keinginan mereka. Untuk memanfaatkan aplikasi ini tergolong mudah, pengguna hanya perlu mendaftar menggunakan akun Facebook mereka.
Pada aplikasi ini, tim Tinder akan menampilkan rekomendasi calon pasangan berdasarkan lingkaran pertemanan yang dimiliki teman pengguna di Facebook. Usia rekomendasi calon pasangan yang ditampilkan Tinder juga didasarkan pada usia pengguna sebagai batas minimum.
Untuk batas usia, pengguna tidak diberikan kebebasan untuk menyesuaikan pilihan rentang usia seperti keinginan. Pilihan tersebut diatur oleh Tinder, dengan usia pengguna sebagai batas minimum hingga rentang lima tahun lebih tua. Pengguna hanya perlu mengusap layar ke arah kanan jika merasa tertarik dengan calon pasangan yang direkomendasikan oleh Tinder, dan mengusap ke arah kiri jika tidak menyukainya.
Jika pengguna dan calon pasangan saling menyukai, Tinder akan memberikan opsi yang memungkinkan keduanya saling bercakap-cakap. Hingga saat ini, pengguna Tinder didominasi oleh usia 18 hingga 30 tahun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post