youngster.id - Aplikasi kencan Tinder mengumumkan perlindungan lebih jauh bagi para member-nya terhadap kejahatan online melalui pengembangan fitur ‘Apakah Ini Mengganggumu?’ dan ‘Apakah Kamu Yakin?’ dengan memperluas kategori ujaran kebencian, eksploitasi dan pelecehan seksual.
Selain itu, Tinder juga memberikan para member kontrol lebih pada aplikasi, dengan diperkenalkannya ‘Mode Penyamaran’ dan ‘Blokir’, sekaligus memperbaiki metode pelaporan profil member.
VP Product, Integrity Tinder, Rory Kozoll mengatakan, sejak awal Tinder telah fokus menghadirkan pengalaman yang mendorong interaksi sehat antar member, dan memberikan kendali kepada mereka untuk perjalanan asmaranya.
Sebanyak 68% anak muda Indonesia setuju bahwa mereka memerlukan fitur pelaporan yang membantu mereka melaporkan perilaku tidak pantas apa pun ke Tinder, sementara 51% menganggap fitur yang mempromosikan perilaku baik member dan intervensi apabila ada pesan yang tidak pantas akan membantu meningkatkan pengalaman kencan yang aman.
“Kami terus bekerjasama dengan mitra ahli dalam mengembangkan fitur keamanan, dan menginformasikan upaya kami untuk membantu mereka yang tengah memulai kencan online, agar bisa membangun sebuah hubungan yang sehat sejak awal. Lewat edukasi dan informasi, tujuan kami adalah menciptakan Tinder sebagai tempat teraman untuk bertemu orang-orang baru secara online,” kata Kozoll, Selasa (7/2/23).
Diluncurkan pada tahun 2021, kedua fitur keamanan ini diperbaharui untuk memasukan lebih banyak bahasa yang diklasifikasikan sebagai berbahaya atau tidak pantas bagi Tinder, di mana beberapa di antaranya terkait ujaran kebencian, eksploitasi seksual, hingga pelecehan yang melanggar Peraturan Komunitas.
Pilihan ‘Apakah Kamu Yakin?’ hadir secara otomatis sebelum pesan dikirimkan, jika Tinder mendeteksi adanya bahasa yang tidak pantas, dengan definisi seksual serta kekerasan secara terang-terangan, dan mengurangi pengiriman pesan tersebut hingga 10%.
Sebaliknya, fitur ‘Apakah Ini Mengganggumu?’ mengajak para member untuk melaporkan obrolan yang tidak pantas, dan mengambil langkah terhadap member lain yang dianggap tidak bisa mentaati peraturan di Tinder. Sejak pertama kali diluncurkan, fitur ini telah meningkatkan 46% dari jumlah pelaporan pesan dengan bahasa yang tidak aman.
HENNI S.
Discussion about this post