Aplikasi Sisternet Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga bersama Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini meluncurkan aplikasi Sisternet secara daring di Jakarta, Rabu (19/4). (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Terus berkomitmen, yang berfokus pada peningkatan kemampuan perempuan Indonesia di era digital PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) membangun aplikasi digital Sisternet.

Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata mengatakan dengan adanya aplikasi ini, maka perempuan Indonesia di mana pun mereka berada akan bisa lebih mudah mengakses program-program Sisternet.

“Oleh sebab itu, sepanjang tahun Sisternet menyelenggarakan banyak sekali kegiatan, terutama yang bersifat edukasi mengenai berbagai kebutuhan perempuan, dari mulai mengenai pengelolaan keuangan, membangun bisnis sendiri, peningkatan keahlian, hingga parenting. Sebagian besar kegiatan tersebut masih bersifat offline di banyak kota. Dengan adanya aplikasi ini, semua materi program Sisternet bisa diakses secara mudah di mana pun dan kapan pun,” jelas Dian Siswarini saat jumpa pers online Rabu (29/4/2020).

Ia menjelaskan aplikasi Sisternet akan memuat berbagai agenda program yang dibagi dalam 3 segmen fitur, yaitu Sister Berbagi, Agenda Berbagi, dan Modul Pintar.

“Selain itu, pada segmen Sister Berbagi akan tersaji kumpulan artikel yang bersifat inspiratif dan motivatif bagi kaum perempuan untuk bisa lebih mandiri dan berdaya. Hingga saat ini Sisternet memiliki lebih dari 12 ribu artikel. Segmen Agenda Berbagi akan menyajikan kelas-kelas edukasi yang mengajarkan berbagai ketrampilan digital, cara mendapatkan inspirasi, hingga bagaimana membangun jaringan. Kelas-kelas ini bisa diakses secara gratis,” ungkap Dian.

Sebelum ini, Sisternet lebih banyak melaksanakan program-programnya secara offline di berbagai kota, termasuk di luar Jawa. Bulan Maret 2020 lalu, tercatat lebih dari 50 ribu page viewer. Tingginya angka pengakses ke website Sisternet ini menjadi salah satu pertimbangan bagi XL Axiata untuk membangun aplikasi Sisternet.

“Dengan aplikasi, maka masyarakat, terutamam kaum perempuan bisa lebih mudah mengakses program-program Sisternet dengan menggunakan smartphone-nya. Tidak harus menggunakan komputer untuk bisa mendapatkan yang tampilan halaman yang lebih jelas. Jadi saat ini, Sisternet memiliki dua saluran digital untuk menyampaikan program-programnya,” tutup Dian.

Sejak diluncurkan pertama kali pada 23 April 2015, Sisternet kini memiliki lebih dari 23 ribu anggota. Langkah ini mendapat apresiasi dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga. Langkah ini bertujuan untuk memangkas kesenjangan perempuan dan laki-laki dalam hal pemanfaatan teknologi informatika, termasuk internet di Indonesia.

“Aplikasi Sisternet, menjadi salah satu contoh kontribusi nyata dunia usaha untuk ikut bergerak dan mendukung program-program pemerintah bagi kemajuan bangsa Indonesia. Kami berharap, aplikasi Sisternet dapat menjadi sumber inspirasi, tidak hanya bagi perempuan Indonesia, namun juga dunia usaha lainnya untuk dapat terus memunculkan inovasi-inovasi yang dapat mendukung pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.” ucap Menteri Bintang.

Saat ini sudah tersedia sekitar 40 modul audio visual mengenai digital parenting, karir, kewirausahaan, dan pengelolaan keuangan. Modul Pinter merupakan segmen yang paling banyak diakses oleh publik di website Sisternet.co.id.

Pada tahap pengembangan aplikasi, ada sejumlah fitur yang sedang disiapkan, antara lain Portal Forum yang berupa forum diskusi antarpelaku UKM perempuan. Lalu ada juga Media Podcast yang menyediakan berbagai informasi dan materi-materi audio inspiratif. Kemudian ada juga fitur Panic Button, sebagai sarana untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk penyediaan fitur Panic Button, Sisternet bekerja sama dengan Kementerian PPPA.

Ke depannya, Sisternet pun akan memberikan berbagai pelatihan pemasaran secara online kepada perempuan pelaku usaha kecil di 5 provinsi bersama Kementerian PPPA dan Mitranya yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di bidang ekonomi.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version