Aprindo Dorong Penerapan “E-Commerce” di 2017

penjualan ritel

Bentuk Tim, Botify Serius Garap Pasar Indonesia (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mendorong pelaku usaha yang menjadi anggota asosiasi tersebut menerapkan layanan berbasis teknologi informasi atau “e-commerce” tahun 2017.

Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey mengatakan, sistem teknologi informasi itu diharapkan memajukan perkembangan industri ritel di Indonesia seiring dengan perkembangan zaman yang saat ini serba praktis dan cepat.

“Itu kembali lagi ke manajemen kalau mereka menolak buat apa ‘e-commerce’ tetapi kalau ingin maju harus ke ‘e-commerce’,” kata Roy dalam siarna pers penandatanganan nota kesepahaman antara Aprindo dengan LPSK, Jumat (18/11/2016) di Denpasar.

Menurut Roy belum semua anggota Aprindo yang berjumlah 600 perusahaan itu menggunakan e-commerce tersebut. Namun untuk ritel berjaringan, sebagian pelaku usaha sudah menerapkan e-commercee sedangkan pelaku usaha lokal hingga saat ini masih belum banyak memanfaatkan teknologi itu.

“Kami perlu terus imbau dan memberikan ‘update’ perkembangan e-commerce kepada mereka,” ujarnya.

Saat ini transaksi yang menggunakan sistem teknologi informasi, kata Roy, belum menyentuh angka lima persen dari total target omzet sekitar Rp200 triliun untuk tahun 2016. “Kalau dulu via telepon, barang di antar tahun depan anggota mulai memikirkan ‘e-commerce’,” katanya lagi.

Asosiasi ini siap mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mengeluarkan kebijakan ke-14 yang menyangkut pengembangan “e-commerce” di Indonesia. “Jadi ini juga sekalian untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas,” pungkas Roy.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version