youngster.id - PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) mengajak para pelaku bisnis agar segera bertransformasi ke era digital. Pasalnya, saat ini industri sudah memasuki era 4.0.
Diklaim Sahat Sihombing, Presiden Direktur AXI, pihaknya sudah melakukan transformasi digital melalui tiga produk bisnis yang ditawarkannya. AXI telah menghadirkan layanan digital yang terintegrasi dalam 3 lini bisnis mereka yakni AXIQoe.com, Xprins Web Services (XWS) dan Layan Gerak Xpress.
“Saat ini kami sudah melakukan transformasi digital melalui 3 produk bisnis AXI. Ke depannya, kami terus melakukan inovasi dalam produk kami agar semua bisa digunakan secara online,” ujar Sahat.
Dijelaskan Sahat, XWS merupakan pelopor layanan Print on Demand berbasis Web Services di Indonesia. XWS memungkinkan para konsumen korporasi untuk melakukan pemesanan cetakan dengan cepat secara online kapan pun dan di manapun, mencakup semua wilayah kota-kota besar di Indonesia. Sebagai Office Services Preferred Partner, AXI menghadirkan AXIQoe.com sebagai layanan e-commerce berbasis B2B yang menyediakan seluruh peralatan dan perlengkapan kantor untuk menunjang kinerja perusahaan pelanggan. Pelayanan AXIQoe.com dan XWS ditunjang dengan Layan Gerak Xpress dalam pendistribusian seluruh kebutuhan kantor, dimana AXI bekerja sama dengan jaringan distribusi Astragraphia yang memiliki 32 kantor cabang dan 93 titik layanan yang mampu menjangkau 514 kota dan kabupaten.
“Kami memberikan solusi kepada manufaktur menuju Industri 4.0 yang akan terkoneksi melalui online secara keseluruhan. Tak hanya dari segi bisnis namun juga proses manufakturing itu sendiri,” tambah Sahat.
Menurut Sahat, suka atau tidak perubahan ke arah digital akan segera dihadapi oleh para pelaku bisnis. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus mempersiapkan itu semua.
Era Industri 4.0 ini akan mempengaruhi bisnis para pelaku usaha, khususnya dari segi penjualan. Dengan transformasi digital akan sangat memudahkan para pelaku bisnis dalam mengembangkan usahanya. Apabila semua infrastruktur IT sudah terpenuhi, termasuk di daerah terpencil, maka transformasi digital ini akan segera terwujud. Apalagi pemerintah menargetkan Indonesia akan menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Secara global, jumlah penduduk di seluruh dunia mencapai 7.395 Miliar dengan jumlah pengguna internet berjumlah 3.419 miliar.
Era Industri 4.0 ini memungkinkan berbagai manufaktur terhubung secara digital, mulai dari 3D printing, robotik, serta beragam jenis teknologi baru yang berhubungan dengan era digital. Berdasarkan laporan IDC (International Data Corporation) 2016, industri percetakan dan printing di seluruh dunia terus berkembang pesat hingga tahun 2017 yang mencapai USD 9 Miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun 2012 yaitu USD 5,3 miliar.
Di era serba digital saat ini banyak memberi kemudahan dalam industri percetakan dan printing. IDC juga mengungkapkan bahwa industri penerbitan, percetakan, packaging dan iklan akan terus bertumbuh sebanyak 12% di tahun 2017 ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya untuk kawasan Asia Pasifik. Bahkan di tahun 2020 mendatang, pertumbuhan industri percetakan dan printing mencapai USD 47,2 miliar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, industri penerbitan tumbuh menjadi 14,9%. Diikuti dengan dengan pertumbuhan industri packaging yang naik 13,2% dan industri periklanan 12,1%.
“Dengan layanan yang diberikan AXI dapat memudahkan para pelaku bisnis khususnya dalam industri printing. Melalui koneksi internet, perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dengan mudah, cepat dan tepat terutama pada saat melakukan proses printing. Para pelaku bisnis dapat mencetak dokumen dengan cepat dimanapun dan kapanpun selama terkoneksi dengan internet,” tutup Sahat.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post