youngster.id - Solusi Robotic Process Automation (RPA) menjadi pendukung transformasi digital. Bahkan peran automasi berbasis robotik diyakni dapat merampingkan alur kerja di perusahaan, menjadi kian fleksibel, responsif, dan menguntungkan dari segi bisnis.
“Automasi proses berbasis robotik atau RPA punya peran yang kian signifikan sebagai enabler utama bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas, peran, hingga tingkat kepuasan karyawan dengan memangkas beban tugas-tugas yang menjadi rutinitas keseharian mereka di perusahaan,” ucap Wen Ming Wong, Vice President UiPath Southeast Asia dalam jumpa pers virtual, Kamis (18/11/2021).
Perusahaan penyedia solusi otomasi dan robot, UiPath menyebutkan bahwa teknologi internet generasi kelima atau 5G mampu mendorong penggunaan robot di Indonesia. Yang paling masif mengadopsi yakni sektor telekomunikasi dan keuangan.
“Kerja robot atau otomasi membutuhkan akses internet dengan latensi rendah. Teknologi 5G mempunyai keunggulan ini. Karena pengiriman data atau informasi oleh robot bisa dilakukan dengan kapasitas yang besar dan cepat,” kata Wen lagi.
Di samping mengautomasi proses-proses manual dalam pekerjaan, RPA juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan terciptanya lapangan-lapangan kerja baru di pasar-pasar yang tengah bertumbuh. Dengan automasi, terbuka peluang besar menapaki karir-karir baru. Makin gencarnya transformasi digital membuat perusahaan, mau tak mau, harus meningkatkan skill karyawan mengenai RPA untuk mengoptimalkan produktivitas dan inovasi dari terselenggaranya automasi di perusahaan.
“Automasi optimalkan produktivitas karyawan, sehingga mereka bisa lebih fokus pada tugas-tugas substansial lainnya, seperti hal-hal strategis, mengasah kreativitas, dan makin kolaboratif,” ucap Wen.
Regional Partner Manager UiPath Indonesia Pieter Harianto memperkirakan, robot juga akan masif diadopsi oleh sektor manufaktur. “Sebab, sektor ini membutuhkan supply chain dan banyak data berupa dokumen yang mesti di-input menggunakan robot,” ujarnya.
Peran RPA kini makin kritikal sebagai katalisator bagi suksesnya perjalanan transformasi digital di perusahaan-perusahaan, termasuk yang ada di Indonesia, sekaligus dalam mendukung mereka meraih kesuksean bisnis di era digital yang kian berkembang pesat saat ini.
Riset prediksikan: di 2025, adopsi UiPath bisa mendorong pertumbuhan mencapai $55 miliar dalam setahun, peluang pendapatan bagi ekosistem meningkat tiga kali lipat hingga $51,2 miliar.
STEVY WIDIA