youngster.id - Amazon Web Service (AWS), perusahaan komputasi awan asal Amerika Serikat merencakan pembangunan pusat data di Indonesia pada 2021. AWS dikabarkan telah menyiapkan anggaran senilai US$2,5 miliar untuk membangun pusat data itu.
Country Leader AWS Indonesia, Gunawan Susanto memastikan komitmen AWS untuk membangun pusat data tidak akan terganggu oleh pandemi Covid-19.
“Kami masih dalam jadwal untuk meluncurkan data center region di Indonesia pada akhir 2021,” kata Gunawan dalam siaran pers Selasa (3/11/2020).
Pusat data tersebut akan dikembangkan di tiga lokasi dengan luas wilayah masing-masing mencapai 20 hektare. Wilayah layanan tersebut rencananya terdiri dari tiga Availability Zone. Sebelum Jakarta, AWS telah memiliki delapan pusat data region lain di Asia Pasifik yaitu Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong yang akan dibuka dalam waktu dekat.
Secara global AWS memiliki 61 Availability Zone di 20 Region dan 12 Availability Zone baru di AWS Region di Bahrain, Hong Kong, Italia, dan Afrika Selatan.
Gunawan menjelaskan kehadiran pusat data di Indonesia akan memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia termasuk, perusahaan rintisan di Tanah Air.
Adapun untuk meningkatkan jumlah pelanggan korporasi dan perusahaan rintisan di Indonesia, kata Gunawan, perseroan membangun kerja sama dengan inkubator dan mengeluarkan produk menarik.
AWS mengklaim bahwa jumlah perusahaan rintisan yang menggunakan layanan AWS makin banyak di tengah kondisi pandemi. Ke depan perseroan akan terus merangkul lebih banyak perusahaan rintisan dan pengembang program untuk meningkatkan kapabilitas mereka.
Kami melihat bahwa pengguna AWS [dari startup] makin banyak. Ini dapat langsung menggunakan teknologi AWS yang lebih tinggi, seperti kecerdasan buatan, Video Recognation dan lain sebagainya,” kata Gunawan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post