youngster.id - Generasi milenial merupakan pangsa pasar yang besar saat ini. Untuk menggaet mereka, PT Sompo Insurance Indonesia (Sompo) meluncurkan Perlindungan Layar Ponsel dengan menggunakan igloo, platform digital Axinan.
Keduanya juga mengumumkan kerjasama strategis dalam menyediakan solusi asuransi digital on-demand untuk generasi milenial di Indonesia.
Dalam sebuah artikel tentang asuransi yang baru-baru ini dirilis oleh CB Insights, Indonesia merupakan pasar asuransi P&C (Property dan Casuality) yang tumbuh tercepat kedua dan pasar yang paling cepat tumbuh untuk asuransi jiwa – menurut laporan Market Outlook dari Munich Re. Artikel yang sama juga mengutip data dari OJK bahwa literasi asuransi di Indonesia turun dari 17,9 persen pada 2013 menjadi 15,8 persen pada 2017.
Eric Nemitz, CEO Sompo Indonesia mengatakan dengan jumlah populasi 264 juta, penetrasi asuransi masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di peringkat terendah dunia dengan persentase kurang dari 2%. Dengan dukungan dari regulator dan partner, Sompo Indonesia melengkapi diri dengan inovasi digital terkini dalam meningkatkan penetrasi asuransi umum.
Dengan demikian, kerjasama strategis dengan Axinan, penyedia platform digital, sejalan dengan misi kami dalam menyediakan beragam solusi, memberikan pelayanan terbaik, dan membawakan inovasi terbaru bagi para konsumen. Kami percaya hal ini akan menjadikan kehidupan konsumen kami lebih baik khususnya bagi para milenial.
“Sejauh ini upaya dalam melakukan pendekatan sosial yang kami lakukan untuk para Milenial salah satunya pendekatan tersebut melalui media sosial. Targetnya besar 10 ribu konsumen, memang ini masih awal banget buat kami. Tetapi kami yakin bisa mewujudkan itu hingga akhir tahun ini,” ungkap Eric usai acara Axinan dan Sompo Indonesia Kamis (27/6/2019) di Jakarta.
Ia menambahkan setengah dari populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun, dengan populasi generasi milenial sekitar 79,5 juta.
“Karena itu, kami melihat Indonesia diproyeksikan menjadi peringkat ketiga kelas menengah terbesar di pasar negara berkembang pada tahun 2050. Hal ini menunjukkan tren kebutuhan dan kesempatan bagi kami untuk memulai upaya bersama agar dapat memahami generasi muda lebih baik. Kami berharap dengan adanya igloo dapat memberikan inovasi yang baru dan menarik,” tambahnya.
Sementara itu, Wei Zhu, Founder dan CEO Axinan mengatakan di Indonesia, 60% populasi orang dewasa menggunakan smartphone dengan rata-rata 71 aplikasi di-install per perangkat smartphone, dan 34 aplikasi tersebut digunakan setiap bulannya.
“Tentunya hal ini menunjukkan bahwa penetrasi smartphone di Indonesia akan terus tumbuh, dan pada tahun 2020 separuh dari populasi Indonesia diproyeksikan memiliki smartphone. Misi kami selaras dengan Sompo Indonesia, untuk menyediakan platform inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan potensi generasi milenial Indonesia,” kata Wei Zhu.
Berdasarkan studi yang dirilis oleh SquareTrade pada November 2018, lebih dari 50 juta layar smartphone rusak setiap tahunnya. Pemilik smartphone secara tidak sengaja memecahkan lebih dari 50 juta layar ponsel (dua ponsel per detik), dan biaya perbaikan layar mencapai US$3,4 miliar dolar AS.
Studi ini mengemukakan bahwa 66% pemilik smartphone tidak sengaja merusak ponsel mereka dalam satu tahun terakhir, dengan layar retak sebagai jenis kerusakan yang paling umum terjadi (29%), layar yang tergores (27%), dan baterai yang tidak bekerja (22%) masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga, dengan masalah pada layar dan kecacatan pada eksterior masing-masing 16%.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post