youngster.id - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM memberi kontribusi sebesar 61,07% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Menariknya sebagian dari pelaku UMKM adalah kaum perempuan. Pandemi Covid-19 telah melemahkan kegiatan ekonomi ini.
Untuk memberdayakan ribuan pegiat UMKM, terutama perempuan dan difabel, Tokopedia, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK) berkolaborasi melalui Program Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif.
“Kunci menghadapi pandemi adalah berkolaborasi dan berinovasi, maka Tokopedia bekerja sama dengan CCFI dan ASPPUK, berupaya mendorong sebanyak-banyaknya pegiat usaha lokal, khususnya UMKM, mempercepat adopsi platform digital demi mempertahankan bisnis di tengah adaptasi kebiasaan baru,” ungkap Nuraini Razaak VP of Corporate Communications Tokopedia saat jumpa pers online Rabu (9/9/2020).
Menurut dia, saat ini sudah ada hampir 9 juta penjual di Tokopedia, yang hampir 100% UMKM bahkan 94%nya berskala ultra mikro. Sebanyak 2.140 UMKM di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta mendapatkan materi edukasi berbisnis online yang didistribusikan daring. 750 UMKM perempuan dan 75 UMKM difabel dengan ide bisnis terbaik lalu berkesempatan mendapatkan pendampingan lebih intensif; didampingi tim ASPPUK secara offline, dalam kelompok kecil dan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Triyono Prijosoesilo, Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, mengatakan, pemberdayaan masyarakat melalui UMKM sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang berkelanjutan.
“Oleh karena itu, kolaborasi yang diinisiasi CCFI dengan Tokopedia dan ASPPUK diharapkan bisa memberikan akses pendampingan bisnis agar para pegiat usaha mikro, khususnya perempuan dan difabel, dapat lebih tangguh dan kreatif dalam menjalankan usaha mereka melalui e-commerce,” kata Triyono.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Global Program 5by20 The Coca-Cola Company yang menargetkan pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan kemampuan dari 5 juta pengusaha perempuan pada tahun 2020. Dengan menyediakan akses ke keterampilan bisnis, layanan keuangan, aset dan jaringan dukungan rekan kerja dan mentor, 5by20 membantu perempuan sukses sebagai wirausaha, sekaligus membantu menciptakan komunitas yang berkelanjutan.
“Kami berharap program pemberdayaan UMKM Perempuan dapat menggali potensi serta memberikan peluang terhadap UMKM di Indonesia untuk tetap dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional di tengah situasi yang penuh tantangan kini,” ungkap Triyono.
Dikesempatan yang sama, Deputy Director ASPPUK, Mohammad Firdaus, menjelaskan dirinya percaya setiap individu, baik perempuan maupun difabel, punya kesempatan yang sama dalam memulai dan mengembangkan usaha. ASPPUK sangat mengapresiasi kolaborasi dengan Tokopedia dan CCFI.
“Karenanya, melalui pogram pemberdayaan ini dapat membuka jalan para pegiat UMKM untuk bertahan di tengah situasi pandemi,” jelasnya.
Program Pemberdayaan UMKM ‘Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif’ sudah dijalankan sejak bulan Desember 2019, di tahap awal dilakukan assessment dan pengorganisasian para perempuan pengusaha mikro.
Pada bulan Februari 2020, tahap kedua dimulai dengan pelatihan bagi para mentor, setelah itu baru masuk ke dalam pelatihan terhadap 2.140 perempuan dan difabel. Setelah pelatihan dilakukan maka akan dipilih 750 perempuan pengusaha mikro serta 75 pengusaha difabel untuk didampingi hingga akhir tahun.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post