youngster.id - Belakangan ini sejumlah pengguna media sosial dilaporkan telah mendapatkan tag dalam video porno tanpa izin mereka dan oleh orang yang tidak dikenal. Ada bahaya mengincari di balik aksi yang viral di media sosial Facebook ini.
Dari temuan perusahaan keamanan siber Kaspersky, insiden tersebut berasal dari teknik rekayasa sosial yang digunakan pelaku kejahatan siber untuk membuat korban merespons dengan mengklik lampiran yang terinfeksi.
“Penipuan yang didasarkan pada manipulasi psikologis dibangun berdasarkan cara orang berpikir dan bertindak. Penyerang mungkin menggunakan manipulasi emosional untuk meyakinkan kamu agar mengambil tindakan irasional atau berisiko yang tidak akan kamu lakukan,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara dalam keterangan pers Senin (26/4/2021).
Rekayasa sosial adalah teknik manipulasi yang memanfaatkan psikologis manusia yang digunakan para pelaku kejahatan siber untuk mengelabui seseorang atau untuk memikat pengguna yang tidak menaruh curiga untuk mengekspos data, menyebarkan infeksi malware, atau memberi mereka akses menuju jaringan atau komputer.
Menurut Yeo, ketakutan, kegembiraan, keingintahuan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan adalah emosi yang biasanya digunakan untuk meyakinkan orang yang tidak waspada dan tidak mengerti.
“Di media sosial, kepercayaan penting di antara pengguna dan juga penting dalam serangan manipulasi psikologis. Pengguna biasanya tertipu oleh akun yang mereka ikuti, biasanya dengan nama orang yang mereka kenal dan percayai,” kata dia.
Karena manipulasi psikologis adalah serangan terhadap manusia, bukan mesin, Yeo menyarankan pengguna internet untuk mengambil tindakan dasar untuk melindungi diri mereka sendiri.
Kaspersky merekomendasikan langkah untuk melindungi akun media sosial. Pertama, aturan praktis mendasar dalam keamanan internet adalah selalu berpikir sebelum mengklik. Kedua, selalu menerapkan kata sandi yang kuat. Ketiga, di media sosial, manfaatkan fitur keamanan dan privasi platform favorit kamu. Kamu dapat mengontrol siapa yang dapat menandai (tag) atau siapa yang dapat melihat kiriman. Karena Facebook secara teratur membuat perubahan pada pengaturan mereka, para pengguna perlu memerhatikan dan meluangkan waktu untuk memeriksa pengaturan yang dan memperbaruinya demi privasi maksimum.
STEVY WIDIA