youngster.id - Sejak 2017, Universitas Airlangga (UNAIR) membangun inkubator bisnis startup untuk mendukung mahasiswanya. Telah ada 111 startup mahasiswa yang terus berjalan hingga saat ini.
“Bahwa total startup di inkubator bisnis dan teknologi UNAIR sejak tahun 2017 hingga 2020 sudah mencapai 111 startup. Sebelumnya, pada tahun 2017 jumlah startup yang bergabung di inkubator bisnis dan teknologi tersebut hanya ada tiga,” kata Achsania Ketua Bidang Inkubator Bisnis dan Teknologi Unair, dalam keterangannya Jumat (19/2/2021).
Dia menerangkan, tujuan dari pendirian inkubator bisnis dan teknologi sendiri adalah untuk membantu startup rintisan mahasiswa UNAIR agar terus berkembang. Setelah masa inkubasi, diharapkan startup tersebut mampu menjalankan usahanya dengan stabil. “Kemudian mampu bersaing, dan menjadi startup yang tangguh dan mandiri,” kata dia.
Dosen Fakultas Ekonomi itu menyebut dari tahun ke tahun pertumbuhan bisnis startup mahasiswa UNAIR terbilang siginifikan. Lonjakannya bisa mencapai lebih dari dua kali lipat setiap tahunnya.
“Pada tahun 2018 total startup di inkubator bisnis dan teknologi mengalami kenaikan menjadi total 34 startup, yang kemudian menjadi 86 di tahun 2019,” katanya.
Menurut Achsania, lembaga inkubator bisnis teknologi di UNAIR telah mengambil peran penting. Sebab, perusahaan pemula sangat rentan terhadap kegagalan atau kebangkrutan di fase awal pendirian.
“Kegagalan tersebut dapat disebabkan karena kekurangan modal, kesulitan implementasi teknologi, manajemen bisnis yang belum baik, dan minimnya pengalaman di dunia bisnis,” jelas dia.
Di situlah UNAIR hadir dengan proses inkubasi yang diberikan. Mulai dari pendampingan, bimbingan, pelatihan, fasilitasi pengembangan produk dan akses ke lembaga keuangan dan pemasaran.
“Semua fasilitas tersebut diharapkan mampu meningkatkan bisnis dan daya saing produk usaha start up binaan. Diharapkan mereka mampu meningkatkan bisnis dan akhirnya dapat meningkatkan daya saing produk dan usaha mereka,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post