youngster.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sudah mulai bisa menggaet perusahaan start up dan UKM untuk berkembang pada Maret 2017. Salah satu caranya adalah dengan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Chaeruddin Berlian, Direktur Keuangan dan SDM Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan fasilitas guna mendukung aksi tersebut. Ruang sosialisasi khusus untuk perusahaan start up dan UKM sedang masih tahap persiapan.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara BEI dengan Bank Mandiri. Tujuannya adalah perusahaan start up dan UKM dapat belajar dan sekaligus BEI bisa mengenalkan bagaimana cara membuat perseroan terbatas (PT).
” Ruangannya khusus start up dan UKM akan ada di Plaza Mandiri. Kami kan harus ada keberpihakan juga sama mereka,” kata Chaeruddin belum lama ini di Jakarta.
Namun demikian, kata dia, BEI belum memegang daftar-daftar perusahaan start up ataupun UKM yang akan diincar untuk bisa melantai di bursa. “List-nya belum ada. Kan baru mau mulai,” imbuhnya.
Sebagai informasi, tahun depan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 35 emiten yang mencatatkan saham baru atau initial public offering (IPO). Untuk mencapai target itu, BEI ingin mengejar program pengembangan perusahaan startup dan UKM.
STEVY WIDIA