youngster.id - YOUNGSTER.id – Selama ini, proses pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) masih dianggap menyulitkan pelaku industri kreatif dalam hal biaya. Untuk mendaftarkan merek, misalnya, dibutuhkan biaya hingga Rp 2 juta.
Begitu pula pendaftaran HAKI lainnya yang mencakup hak paten dan hak cipta. Masing-masing butuh biaya berbeda. Bisa dibayangkan ketidaknyamanan para pelaku bisnis rintisan (startup) karena kesulitan berbagai pembiayaan.
Menyikapi hal itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bakal memfasilitasi pendaftaran HAKI gratis untuk 1.000 pelaku ekonomi kreatif yang belum mendaftarkan HAKI. Inisiasi tersebut menggunakan anggaran Bekraf tahun 2016.
Walaupun tidak dirinci besaran anggaran yang dialokasikan Bekraf untuk tujuan itu, tapi jika biaya pendaftaran merek Rp 2 juta dikalikan 1.000 usaha kreatif saja, anggaran yang dibutuhkan setidaknya Rp 2 miliar. Sementara itu, anggaran Bekraf yang diberikan pemerintah sepanjang 2016 berkisar Rp 1,1 triliun.
Lebih lanjut, mekanisme pendaftaran HAKI gratis itu kurang lebih mirip program “SIM keliling”. Bekraf akan membuat atau hadir di beberapa acara dengan membawa konsultan-konsultan HAKI.
Pada kesempatan itu, Bekraf membuka kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif mendaftarkan HAKI miliknya dengan menyertakan kelengkapan dokumen. “Kesempatan ini terbuka bagi pelaku kreatif di berbagai subsektor. Antara lain, untuk developer game, e-commerce, kesusasteraan, buku, dan sebagainya,” ujar Hari Santosa Sungkari, Deputi bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) usai acara Mobile Developers Gathering di Universitas Bina Nusantara JWC, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam waktu dekat, pendaftaran HAKI gratis bakal dilangsungkan pada akhir Februari 2016 di sebuah acara yang berkaitan dengan industri digital. Selanjutnya, April 2016, pendaftaran HKI juga dilangsungkan di sebuah acara di Malang.
“Minimal mereka (pelaku ekonomi kreatif) pada hari itu langsung dapat tanggal pendaftaran. Jadi kalau ada saling gugat bisa merujuk ke tanggal pendaftaran. Untuk prosesnya biasanya berlangsung 6 bulan. Bagi yang memenuhi syarat akan dipanggil lagi,” jelas Hari.
ANGGI AJI SAPUTRA
Editor : STEVY WIDIA
Discussion about this post