youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar acara bertajuk “Forum Peningkatan Kreatifitas Bisnis Kopi dan Permodalannya. Kegiatan ini, mengupas lika liku warung kopi (cafe), serta menginformasikan dukungan dan bimbingan Bekraf terhadap sub sektor kuliner khususnya kopi.
Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik mengatakan, Bekraf terus berupaya meningkatkan potensi subsektor kuliner kopi. Termasuk terobosan pendanaan dari perbankan untuk memulai maupun meningkatkan usaha.
“Bekraf berupaya mengubah paradigma kopi dari komoditas menjadi gaya hidup. Forum ini bertujuan memberikan informasi tentang permodalan dari perbankan bagi para pengusaha kopi dan mengajak masyarakat untuk mengenal kopi lokal. Harapan kami, kopi Indonesia menjadi raja di negeri sendiri dan mampu bersaing di kancah internasional,” ucap Ricky belum lama ini di Jakarta.
Selain itu, pada forum ini, Bekraf mendorong usaha kreatif terkait seperti kuliner (roaster dan café), sub sektor kriya melalui alat-alat seduh kopi manual, sub sektor desain melalui kemasan yang eye-catching, sub sektor aplikasi dan game developer yaitu penggunaan e-commerce untuk menjual kopi Indonesia termasuk akses permodalan dari perbankan juga diinformasikan pada forum ini.
“Bekraf berupaya meningkatkan usaha kopi lokal yang didukung dengan kreatifitas dalam pengolahannya melalui pendampingan dan bimbingan manajemen. Kami hadirkan perbankan untuk pengusaha kopi yang ingin meningkatkan usahanya melalui dukungan permodalan dari perbankan,” ujar Fadjar Hutomo Deputi Akses Permodalan Bekraf.
Menurut Fadjar Hutomo, ia mengatakan dirinya begitu merasa senang saat Bekraf disambut baik oleh pelaku ekonomi kreatif termasuk Pakar Kopi Daroe Handojo. Bahkan dikesempatan ini ia menyarankan untuk calon pengusaha kopi yaitu belajar dari yang telah berhasil, bergabung dengan komunitas serta mengetahui target market.
Fadjar optimis jika lima tahun ke depan, usaha kopi meningkat dan kopi lebih mudah didapat, baik melalui pemesanan online maupun menjamurnya kedai kopi di Indonesia.
“Intinya Bekraf siap memberikan pendampingan calon penerima dana agar siap mengelola keuangan dan menjadi salah satu instrumen coffee as a lifestyle,” tegas Fadjar.
Sementara Pakar Kopi Daroe Handojo menjelaskan bahwa peluang menjadi pengusaha kopi sangat besar di Indonesia.
“Tantangan yang harus dihadapi pengusaha kopi ada dua, yaitu kontinuitas pasokan dan stabilitas mutu. Dari sisi pengusaha kopi, kami berharap Kementerian dan Lembaga Pemerintah saling bekerjasama untuk berkoordinasi meningkatkan sub sektor kuliner, yaitu kopi,” ungkap Daroe.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post