youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendapatkan dana hibah sebesar US$ 5,5 juta dari The Korean Creatives and Content Agency (KOCCA). Dana hibah ini untuk mendukung program integrasi data penonton bioskop di seluruh Indonesia yang realtime dan dapat diakses secara transparan.
Triawan Munaf Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengatakan, Indonesia belum memiliki data penonton film bioskop yang transparan dan mudah diakses. Akibatnya, investor film yang ingin berinvestasi ke Indonesia kesulitan untuk melihat prospek pasar film.
“Belum ada sistem data tentang siapa yang menonton film asing, siapa yang menonton film lokal. Kami mendapat bantuan dari KOCCA US$ 5,5 juta untuk meng-install itu,” kata Triawan baru-baru ini di Jakarta. Hibah untuk integrated box office system ini termasuk juga edukasi.
Namun menurut Triawan, dana tersebut belum bisa dicairkan, karena masih menunggu peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang membawahi terkait film. “Karena peraturannya belum ada,” katanya.
Dia berharap, peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dapat segera dikerluarkan sehingga dana hibah tersebut dapat secepatnya digunakan. Potensi untuk investasi film di Indonesia masih sangat besar bila mengingat jumlah layar bioskop terpasang yang dinilai masih sedikit.
STEVY WIDIA
Discussion about this post