youngster.id - Industri game di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat. Untuk mendukung hal itu, Bekraf untuk ke-9 kalinya menggelar Bekraf Game Prime pada 29 – 30 November 2016 di Balai Kartini, Jakarta. Ini jadi ajang bertemu para kreator game, gamers dan pelaku industri game.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Duniaku Network, Asosiasi Game Indonesia (AGI), Dicoding, Toge Productions, GCM, dan IndieGames.com serta Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai partner dari pemerintah.
Dr. Hari Sungkari, Deputy Chairman For Infrastructure Bekraf mengatakan, Bekraf Game Prime 2016 kali ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan menjadi kesempatan bagi para pelaku industri game lokal untuk mengembangkan diri.
“Memang saya tidak memiliki data pasti. Tetapi saya merasakan jumlah gamers ditahun ini pastinya terus bertambah. Saya yakin tahun depan bisa mencapai 5% pertumbuhannya,” kata Hari pada press conference Bekraf Game Prime, Selasa (29/11/2016).
Menurut dia, tugas Bekraf mendorong perkembangan industri ini. Termasuk mewadahi para pelaku industri game untuk mengikuti berbagai kompetisi game tingkat internasional. “Harapan kami adalah, selain sudah menjadi program kerja. Industri gamer ini bisa terus tumbuh lebih besar nantinya di negeri ini. Sehingga melahirkan para technopreneur baru yang nantinya bisa bermanfaat bagi kemajuan negeri ini kedepannya,” kata Hari lagi.
Di Bekraf Game Prime 2016 nanti, panitia sudah menggandeng kerja sama dengan Microsoft untuk memberikan modal kepada startup yang hadir di BEKRAF Game Prime 2016 dalam bentuk keanggotaan BizSpark. Keanggotaan BizSpark ini berbentuk akun di Microsoft Azure untuk digunakan.
Sementara itu, Andi Suryanto Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengatakan, kesuksesan industri game lokal telah meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu dibuktikan dari sejumlah game lokal yang berhasil menduduki top ranking aplikasi game internasional. “Kami berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat menyatukan seluruh pecinta game di Indonesia dan mendorong industri game di Indonesia. Selain itu masyarakat Indonesia jadi menghargai dan mencintai game-game di Indonesia,“ ungkap Andi.
Robi Baskori, Ketua panitia Bekraf Game Prime Jakarta, lebih dari 4.000 peserta yang terdaftar di BEKRAF Game Prime 2016 dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, fresh graduate, developer, publisher, investor dan masyarakat umum. Selain itu ada 138 stand peserta pameran dan 85 game developer yang berpartisipasi.
“Sehingga event ini bukan hanya akan menjadi event industri game B2B dan B2C terbesar di Indonesia, akan tetapi juga akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Robi.
Para pengunjung bisa berkesempatan memainkan ratusan game karya anak bangsa dari berbagai platform mulai dari mobile, PC dan VR. Selain itu para berbagai sesi diskus tampil pembicara dari dalam dan luar negeri seperti Narenda Wicaksono (Dicoding), Anton Soeharyo (Touchten), Eldwin Viriya (Own Games), Adam Ardisasmita (Arsanesia), dan Wei Chong Hoo (Unity).
“Pastinya menambah wawasan. Kami juga bisa bertanya langsung dengan ahlinya bagaimana membuat aplikasi game di sini,” kata Indah Purnamasari salah satu pengunjung di acara Bekraf Game Prime 2016 saat ditemui di Balai Kartini Jakarta (29/11/2016).
Selain itu, di ajang BCP 2016 ada banyak studio yang membuka open recruitment langsung di tempat seperti Own Games dan Agate Studio. Dimana bagi para gamers hanya perlu mempersiapkan CV dan portofolio terbaiknya. Jika gamers sudah punya games dan aplikasi. Gamers bisa mencoba ikuti Prime Connect untuk mencari partner baru mulai dari studio games, telekomunikasi dan berkolaborasi.
STEVY WIDIA/FAHRUL ANWAR
Discussion about this post