youngster.id - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) masih banyak yang belum maksimal dalam mengembangkan modal. Hal itu mempengaruhi percepatan pengembangan usaha. Untuk itu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar acara kelas manejemen keuangan bagi pelaku UKM dan ekonomi kreatif (ekraf) di Manado, Sulawesi Utara.
Direktur Perbankan Restog K. Kusuma mengatakan, tujuan kelas ini agak para pelaku UKM khususnya ekraf bisa meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha kreatif mereka.
“Bekraf memfasilitasi 100 pelaku ekraf untuk memahami model pembiayaan perbankan di Manado ini. Kami (Bekraf) memberikan bekal melalui pelatihan mengelola keuangan usaha yang benar. Sehingga, diharapkan mereka bisa menembus pembiayaan perbankan untuk meningkatkan usaha mereka,” kata Restog, Kamis (27/7/2017) di Manado.
Menurut dia, kegiatan ini bukan bukan hanya memberikan pelatihan manajemen keuangan usaha, tetapi juga meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku ekraf.
Sementara itu, Jenny Karouw, Kepala Dinas Perundustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara menjelaskan melalui kegiatan ini Bekraf berupaya mempermudah pelaku ekraf, khususnya UKM kreatif, mengakses permodalan perbankan dengan membantu para pelaku UKM di Manado.
Jadi Bekraf menggandeng perbankan, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai narasumber guna menjelaskan jenis pembiayaan perbankan termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta persyaratan mengakses pembiayaan tersebut.
“Dimana salah satu persyaratan mengakses pembiayaan perbankan adalah melalui bankable, ” ungkap Jenny.
Dalam pelatihan tersebut, Bekraf menghadirkan perencana keuangan Ahmad Gozali yang mengajarkan 100 pelaku ekraf, khususnya UKM kreatif terkait manajemen keuangan usaha mereka. Selama satu hari, pelaku ekraf tersebut mendapatkan materi cara mengelola keuangan usaha mereka secara bankable.
“Yang jelas, dengan tahu manajemen keuangan usaha yang bankable, mereka (pelaku ekraf) bisa meyakinkan perbankan menyalurkan pembiayaan untuk ekspansi usaha mereka,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR