youngster.id - Startup merupakan sebuah bidang usaha yang masih baru untuk masyarakat Indonesia, dan para pendirinya umumnya anak muda. Namun para wirausaha pemula ini terpaksa berurusan dengan beban pajak yang diberikan pemerintah.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menilai sudah seharusnya pemerintah membantu para startup di Indonesia.
“Seharusnya startup di Indonesia ini tidak dikenakan pajak. Biarkanlah mereka berkembang,” ujar Triawan dalam acara pembukaan penyisihan Startup World Cup (SWC) yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Terlebih lagi, menurut Triawan, para startup bisa berkembang dan menjadi salah satu penyokong perekonomian Indonesia, seperti di beberapa negara tetangga seperti Singapura dan lainnya.
“Oleh karena itu, paling tidak kami meminta ke Kementerian Keuangan untuk mempertimbangkan penghapusan pajak startup di Indonesia,” lanjutnya.
Saat ini, Bekraf sedang memfokuskan diri ke tujuh bidang startup di Indonesia. Menurut Triwan ke tujuh bidang ini merupakan bidang yang paling bisa berkembang dengan cepat. “Kami kini memfokuskan diri di tujuh bidang, seperti fashion, kuliner, kerajinan tangan, game, aplikasi, serta musik dan film,” jelasnya.
Dia berharap, kedepannya ke tujuh bidang ekonomi kreatif ini dapat menyokong perekonomian Indonesia. “Jangan Sampai Indonesia ketinggalan jauh lagi oleh negara lainnya,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR