youngster.id - Untuk memberdayakan perempuan prasejahtera Indonesia, PNM dan Unilever Indonesia menjalin kerja sama, yang sudah diinisasi sejak 2021, dengan meluncurkan program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (Bu Karsa).
Melalui program ini, nasabah PNM Mekaar diberikan edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tahun ini secara serentak dilaksanakan di 12 Kota/Kabupaten di 6 Provinsi.
Bagi PNM, inisiatif ini adalah bentuk pemberian modal intelektual kepada nasabah binaan PNM. PNM sendiri memberikan 3 modal utama kepada pelaku usaha ultramikro yaitu modal finansial, intelektual dan sosial. Sedangkan, bagi Unilever, program ini merupakan salah satu perwujudan komitmen perushaan untuk sama-sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menjelaskan bahwa nasabah PNM Mekaar seluruhnya merupakan perempuan prasejahtera yang bereperan besar dalam mengurus keluarga sekaligus membantu ekonomi. Dengan begitu pendampingan untuk mencerdaskan mereka perlu terus dioptimalkan.
“Ibu-ibu ini yang paling berperan untuk mengatur hal-hal dasar di dalam keluarga mulai dari kebersihan, kesehatan, sampai nutrisi dari makanan. Untuk itu, edukasi ini akan kita maksimalkan agar mudah diterapkan,” ujar Arief, seperti dilansir Antara.
Selain edukasi, pihak PNM juga berharap keberlanjutan program dapat menjadi kebiasaan sehari-hari nasabah.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus mengaatakan, peran perempuan terutama ibu sangat penting dalam meningkatkan kesadaran anggota keluarga untuk menerapkan PHBS.
Melalui program Bu Karsa, 600.000 nasabah PNM Mekaar bisa mulai menerapkannya secara mudah melalui materi sosialisasi yang disampaikan saat Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).
“Program Bu Karsa ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Unilever Indonesia dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurdiana.
Pada 2021 dan 2022, program Bu Karsa sudah menjangkau lebih dari 1 juta perempuan yang merupakan nasabah PNM Mekaar. Program ini dikemas dalam 4 pesan edukasi utama yaitu pencegahan penyakit menular, kebersihan diri, keluarga dandan lingkungan, pemilahan dan pengolahan sampah, dan isi piringku sesuai panduan resep Nutrimenu.
“Program ini juga bentuk konsen PNM dalam tiga pilar pembangunan yakni ekonomi, sosial dan lingkungan yang menjadi isu pembangunan global dalam membantu mencapai 17 indikator pada tujuan pembangunan berkelanjutan/sustainable Development Goals (SDGs),” tutup Arief.
HENNI S.
Discussion about this post