youngster.id - McDonald’s Indonesia menggelar kompetisi selfie #RayakanHarapan2. Sebanyak hampir seribu foto dan cerita telah terkumpul dengan harapan yang beragam. Dan pemenangnya adalah mereka yang punya harapan mulia.
Caroline Kurniadjaja selalu Associate Director of Marketing McDonald’s Indonesia mengatakan, antusiasme konsumen dalam mengikuti kompetisi #RayakanHarapan tahun lalu membuat McDonald’s Indonesia kembali menggelar kompetisi serupa tahun ini, yang dinamakan #RayakanHarapan2.
“Melalui kompetisi ini, McDonald’s ingin mengetahui secara langsung apa harapan para konsumen di tahun 2019, serta usaha apa yang telah mereka lakukan untuk menggapai harapan tersebut. Dan antusiasi masyarakat meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya ,” ungkap Caroline saat ditemui belum lama ini di Jakarta.
Dari sekitar 1.000 peserta yang ikut dalam tiga periode, telah terpilih tiga pemenang. Mereka adalah Yan Sistavanie (Bekasi), Fransisca Heri Pratiwi (Tangerang) dan Chorniati (Tulung Agung, Jawa Timur).
“Kami telah secara detil membaca seluruh harapan para konsumen dari yang unik hingga yang sangat menyentuh. Tidak mudah menentukan pemenang dari kompetisi ini, karena kami percaya pada setiap harapan pasti terdapat arti mendalam bagi para penulisnya. Tetapi harapan ketiga pemenang ini yang paling menyentuh,” ungkap Caroline.
Seperti Yan Sistavanie adalah pemenang periode pertama dengna harpaan dapat mengganti gerobak sepeda sang ayah dengan gerobak motor. Menurut Sista, sejak kecil ayahnya bekerja sebagai pedagang minuman dan beberapa jenis sembako. Dan selama 20 tahun, sang ayah menggunakan gerobak sepeda untuk mengantar barang. “Saya tidak tega melihat ayahnya yang sudah semakin tua mengayuh gerobak sepeda sendiri untuk mengantar barang. Saya sudah lama menabung untuk bisa membelikan gerobak motor. Tetapi dengan adanya program McDonald’s saya bisa memberikan gerobak motor untuk ayah lebih cepat,” ungkapnya penuh bahagia.
Lain lagi dengan Fransisca yang berharap anaknya yang bernama Arjuna dapat memperoleh tes MRI. Menurut Fransisca sejak lahir anaknya itu tidak bisa bicara dan tidak bisa jalan. Dia bahkan harus berhenti bekerja agar dapat merawat Arjuna yang sakit. Usaha yang telah dilakukan oleh Fransisca dan suami adalah membawa Arjuna berobat.
Diagnosa dokter beragam termasuk anjuran pemeriksaan MRI. Sayang biaya MRI yang cukup mahal tidak termasuk dalam BPJS. Fransisca sudah mencoba menabung, namun kondisi keuangannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar obat Arjuna, karena tidak semua obat ditanggung oleh BPJS. Harapan ini yang diwujudkan oleh McDonald’s Indonesia berupa pemeriksaan MRI untuk Arjuna telah dilakukan di salah satu Rumah Sakit Swasta di Tangerang.
“Saya akhirnya mengetahui harus konsultasi ke dokter lebih lanjut, dan dokter juga bisa memberikan pengobatan yang tepat, sesuai dengan hasil MRI dan tes darah,” ujar Fransisca. Atas saran dokter, Arjuna juga melakukan tes darah dan konsultasi dengan dokter. McDonald’s Indonesia tidak hanya membiayai MRI, tetapi juga biaya tes darah dan konsultasi dokter.
Sedang Chorniati, berharap dapat membelikan tangan palsu untuk suaminya jadi difabel karena kecelakaan kerja. Saat ini tangan palsu yang dipakai saat ini sudah tidak layak untuk digunakan. Wanita asal Tulung Agung ini mengaku sudah menabung tapi karena keluarganya memiliki banyak kebutuhan, terlebih dengan 6 orang anak yang masih sekolah, sehingga uang tabungannya sering dipakai untuk kebutuhan lain. Harapan Chorniati diwujudkan oleh McDonald’s Indonesia dengan membelikan tangan palsu yang sesuai dengan ukuran tangan Kanafi.
“Kami sangat bahagia dapat mewujudkan impian para pemenang. Kami berharap apa yang telah kami lakukan dan berikan dapat memberikan manfaat kepada para pemenang serta menjadi inspirasi bahwa impian, betapa pun sulitnya akan dapat terwujud dengan doa dan usaha,” pungkas Caroline.
STEVY WIDIA
Discussion about this post