Berkat UKM Pendidikan, Pintek Tumbuh Empat Kali Lipat di Semester Pertama Tahun 2021

Tommy Yuwono dan Ioaan Fainsilber, Founder Pintek. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek), berhasil mencatat pertumbuhan pada semester pertama tahun 2021 mencapai 4 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Total penyaluran perusahaan financial technology peer-to-peer lending untuk pendidikan ini senilai ratusan miliar khususnya untuk mendukung UKM di sektor pendidikan.

Berdasarkan riset analitik Pintek di bulan Juli 2021 pada lebih dari 80 UKM/Vendor pendidikan, mayoritas masih mengandalkan pendanaan pribadi untuk modal dan operasional perusahaannya. Sebesar 90 persen dari UKM/vendor swadana membutuhkan arus kas di kisaran Rp200 juta untuk operasional mereka, khususnya pada penyedia buku dan alat penunjang pembelajaran. Selain itu, 57 persen diantaranya mengalami kesulitan pendanaan setidaknya hingga dua kali dalam dua tahun terakhir.

Tommy Yuwono, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek mengatakan, sejak tahun 2020 Pintek memfokuskan pendanaan bagi UKM/Vendor sektor pendidikan dengan menyediakan pinjaman modal usaha untuk pemenuhan pengadaan sarana dan prasarana bagi sekolah-sekolah di Indonesia.

“Pertumbuhan kuartal pertama ini tak lepas dari tingginya kebutuhan rekan-rekan UKM/Vendor karena masih minimnya sumber alternatif pendanaan bagi keberlangsungan bisnis mereka. Untuk itu, kami berusaha hadir sebagai fintech pendanaan yang memberikan layanan solutif, relevan, serta dapat diakses oleh seluruh UKM/Vendor pendidikan di Indonesia,” kata Tommy dalam keterangan pers, Selasa (27/7/2021).

Di tahun ini, Pintek menargetkan penyaluran hingga Rp700 miliar dengan kesiapan dana yang optimal guna memenuhi permintaan dari UKM/Vendor pendidikan. Sejak tahun 2019, Pintek sudah menyalurkan pendanaan ke lebih dari 3000 siswa dan lebih dari 100 institusi pendidikan baik sekolah, perguruan tinggi, hingga UKM/Vendor pendidikan. Penyaluran ini mendukung komitmen Pintek untuk menjadi solusi pendanaan bagi seluruh sektor guna mendukung pertumbuhan pendidikan Indonesia.

“Dari riset Pintek, kami juga menemukan bahwa UKM/Vendor masih belum familiar dengan pendanaan oleh financial technology. Hal Ini tentu menjadi tantangan bagi kami untuk bisa mengedukasi khalayak secara lebih masif dan menyeluruh. Vendor/UKM tidak perlu khawatir karena kami sudah mengantongi izin dan seluruh layanan serta kegiatan operasional di bawah pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, besar harapan kami untuk dapat memperkokoh layanan dalam menyediakan pendanaan alternatif sebagai solusi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan,” pungkas Tommy.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version