youngster.id - Untuk menghadapi era digital Gojek aktif menggelar pelatihan Go-Jek Wirausaha bagi pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM). Kali ini bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia Sulawesi Utara berusaha mendorong inovasi dan kreativitas dari pelaku UMKM untuk Go Digital.
“Sejak Go-Jek hadir di Manado tahun 2016, salah satu cita-cita utama kami adalah untuk meningkatkan kapasitas sektor usaha non formal dan pemberdayaan UMKM,” ujar Anandita Danaatmadja, Vice President Region Indonesia Bagian Timur Go-Jek dalam keterangannya baru-baru ini.
Dengan semangat awal bahwa inovasi digital dapat menjadi jembatan untuk berkembangnya ekosistem ekonomi kerakyatan, kini Go-Jek telah berhasil menghubungkan pengguna dengan lebih dari 1 juta mitra pengemudi, hampir 300 ribu merchant UMKM, serta lebih dari 30 ribu penyedia layanan dari sektor non formal lainnya di Indonesia.
“Dengan ekosistem kami, Go-Jek membantu UMKM memperluas pasarnya, membantu pembukuan keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan, serta menekan biaya operasional dengan adanya layanan operasional yang lebih efisien. Senada dengan upaya Bank Indonesia dalam membantu mengembangkan perekonomian riil di Provinsi Sulawesi Utara, Go-Jek juga berinisiatif dengan cara berbagi ilmu dan tips praktis supaya pelaku UMKM dapat melebarkan pangsa pasar dan meningkatkan omzet. Kisah sukses penggunaan teknologi QR Code oleh para Rekan Usaha Go-Pay dapat menjadi inspirasi teman-teman UMKM Sulawesi Utara demi peningkatan skala usaha melalui pencatatan keuangan yang efisien serta layanan yang lebih baik pada konsumen,” papar Anandita.
Berdasar survei dari Bank Indonesia dan Asian Development Bank di tahun 2010, pembiayaan menjadi permasalahan utama UMKM di Indonesia. Pemanfaatan teknologi dalam digital payment adalah salah satu metode yang didorong oleh Bank Indonesia demi efisiensi bisnis UMKM.
Pelatihan Go-Jek Wirausaha, sambung Anandita, merupakan bentuk komitmen Go-Jek supaya UMKM bisa naik kelas.
“Go-Jek percaya bahwa pemanfaatan teknologi merupakan cara yang paling tepat untuk upaya memecahkan masalah ketimpangan ekonomi. Di sini kami gunakan teknologi untuk menyetarakan kesempatan berusaha karena hal inilah yang sangat dibutuhkan oleh UMKM untuk mereka naik kelas,” kata Anandita.
Hingga Februari 2019, program percontohan (pilot program) Go-Jek Wirausaha telah dilakukan di 8 kota, dengan melibatkan hampir lebih dari 1.000 UMKM. Di setiap pelatihannya, Go-Jek juga bersinergi dengan berbagai komunitas, universitas, pemerintah di berbagai kota dan kabupaten termasuk organisasi masyarakat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post