youngster.id - Teknologi terus mendorong terjadinya perubahan pada kehidupan sehari-hari maupun dunia tempat kita tinggal. Seiring dengan itu, penggunaan data menjadi penting. Penggunaan data secara besar-besaran dewasa kini, terutama oleh sektor farmasi, riset, dan pemerintah, telah memicu terjadinya ledakan data. Karena itu diprediksi pengadopsian cloud akan makin meluas.
Paul Chen, Head of Solutions Architect, ASEAN, AWS, prediksi tersebut sangat relevan dengan dinamika di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Menyadari akan hal ini, AWS sendiri telah menyelesaikan pembangunan 24 Region, salah satunya adalah Region Jakarta yang akan selesai dibangun pada tahun 2021.
“Startup dan UMKM di Indonesia semakin banyak. Ini potensial bagi bisnis komputasi awan (cloud). Penetrasi online di Indonesia juga sudah termasuk yang tertinggi di dunia,” kata Paul Chen dalam AWS Media Briefing ‘Prediksi Cloud dan Inovasi Teknologi Digital 2021’, Senin (1/2/2021).
Selain startup, Amazon memprediksi ada banyak UMKM yang mengadopsi cloud pada tahun ini. Sebab, pelaku usaha beralih ke digital selama masa pandemi corona. “Di Indonesia, UMKM menyumbang 99% dari bisnis di beberapa sektor kunci, terutama pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Dia memberi contoh, startup Warung Pintar membantu warung-warung untuk mulai menggunakan teknologi agar dapat meraih hasil yang lebih baik. “Warung Pintar memanfaaatkan cloud AWS sebagai infrastruktur teknologi yang memampukan pemilik warung untuk menerapkan inovasi pada operasional bisnis seperti inventarisasi, analitika penjualan, dan pembayaran non-tunai,” ungkap Paul.
Sementara, para UMKM yang ingin mencari kapabilitas yang lebih canggih seperti supply chain, ordering process, dan payment gateway dapat mencoba AWS Marketplace. AWS Marketplace adalah sebuah platform yang mempertemukan pembeli dengan lebih dari 3.500 perusahaan dengan layanan dan solusi yang berjalan pada cloud AWS.
“Penemuan adalah investasi. AWS mendukung kebebasan untuk menemukan dan berinovasi bagi setiap orang, serta mendorong penyamarataan teknologi sebagai faktor penyeimbang dan aplikasi teknologi pada ranah-ranah terpenting,” tutup Paul Chen.
STEVY WIDIA
Discussion about this post