youngster.id - Bisnis data center memiliki potensi sangat besar untuk mendorong ekonomi digital Indonesia. Tak mengherankan, kini pemain besar data center pun mulai melirik pasar Indonesia. Sementara pemain baru dari dalam pun bermunculan. Salah satunya Bitera.
Menurut laporan Structure Research, ekonomi digital Indonesia mencapai US$77 miliar pada tahun 2022 dan diproyeksikan mencapai US$360 miliar. Selain itu, laporan tersebut menyebutkan peningkatan tiga kali lipat dalam kapasitas kolokasi di Jakarta, yang diproyeksikan meningkat dari 152 MW menjadi 463 MW antara tahun 2023-2028.
Tedy Harjanto, CEO Bitera mengatakan, Indonesia, khususnya Jakarta, telah memainkan peran penting dalam ekonomi digital di Asia Pasifik.
“Kehadiran kami sejalan dengan visi kami untuk mendukung ekonomi digital Indonesia dan pertumbuhan berkelanjutan dengan memungkinkan digitalisasi bisnis lokal dan lembaga keuangan,” kata Tedy, dikutip Senin (12/2/2024).
Pada bulan Januari 2024, Bitera berhasil menyelesaikan uji komisioning Level 5, yang dikenal sebagai Pengujian Sistem Terintegrasi, yang dilakukan oleh Commissioning Agents Inc. (CAI), sebuah firma komisioning pusat data terkemuka yang berbasis di Amerika Serikat.
“Kami bangga dipilih oleh Bitera sebagai agen komisioning untuk pusat data andalan mereka dan dengan bangga mengumumkan bahwa kelima tingkat komisioning di Bitera telah berhasil. selesai, tidak hanya memenuhi persyaratan tetapi juga melampaui parameter pengujian yang ketat, memastikan kinerja dan keandalan yang optimal. Pencapaian ini menunjukkan komitmen Bitera untuk menghadirkan fasilitas pusat data kelas dunia,” kata Guillaume Berthet, Direktur Layanan Pusat Data APAC di CAI.
Bitera adalah pusat data yang dibangun khusus dengan ketersediaan lima Service Level Agreement (SLA) 9s, dilengkapi dengan delapan lapisan akses dan keamanan 24/7/365, menjadikannya pusat data paling aman di pusat kota Jakarta. Catu daya disediakan dengan redundansi 2N dari dua gardu induk yang terdiversifikasi. Perusahaan ini menggunakan peralatan canggih dan bangga akan keunggulan operasionalnya yang kuat.
Berlokasi strategis, di kawasan Kuningan, Bitera menawarkan berbagai penyedia jaringan dan pilihan konektivitas latensi rendah kepada klien, memungkinkan mereka melakukan operasi digital dengan lebih efisien. Fasilitas tersebut tidak hanya mengedepankan kecepatan namun juga fokus pada keberlanjutan.
Selain itu, Bitera menerapkan sistem pendingin ramah lingkungan dan mencapai netralitas karbon melalui 100% pemanfaatan listrik dengan Sertifikat Energi Terbarukan (RECs) yang bersumber dari PLN, perusahaan listrik negara Indonesia.
“Kelestarian lingkungan hidup adalah fokus utama. Bitera berkomitmen menerapkan langkah-langkah hemat energi untuk mengurangi jejak karbon, mendukung agenda Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060,” tutup Tedy.
Bitera adalah afiliasi dari MMS Group Indonesia, sebuah perusahaan manajemen aset berkelanjutan di sektor energi dan properti yang telah hadir hampir 20 tahun di Indonesia.
STEVY WIDIA