youngster.id - Platform Equity Crowdfunding Bizhare resmi membuka layanan Pasar Sekunder. Hal ini menjadikan Bizhare sebagai platform Equity Crowdfunding pertama di Indonesia yang meluncurkan Pasar Sekunder dengan sistem jual beli saham mirip dengan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Heinrich Vincent selaku CEO Bizhare juga menjelaskan manfaat Pasar Sekunder untuk penerbit UKM sendiri yaitu untuk kembali membeli saham mereka, dapat juga melakukan buyback saham untuk bisnis mereka di Pasar Sekunder, apabila ada investor yang ingin menjual sahamnya.
“Melalui teknologi yang disediakan Bizhare, terwujud juga demokratisasi sistem jasa keuangan yang mature seperti pasar modal, yang mana awalnya hanya bisa diakses kalangan menengah atas saja, kini sudah bisa diakses oleh para UKM di seluruh Indonesia,” ungkap Heinrich dalam keterangan pers Kamis (4/2/2021).
Layanan Pasar Sekunder Bizhare merupakan kerjasama antara Bizhare dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam menghadirkan sebuah alternatif investasi baru berupa Equity Crowdfunding (ECF) terjalin sebagai tindak lanjut atas terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 37/POJK.4/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi informasi.
Melalui layanan ini, para investor dapat menjual kembali saham bisnis mereka yang telah berjalan selama 1 tahun kepada publik. Saat ini terdapat 3 saham bisnis yang dapat dibeli masyarakat melalui layanan Pasar Sekunder, yaitu PT. Rindang Kuliner Indonesia (Nasi Kapau by Padang Sederhana Lintau 88), PT. Bangka Investasi Digital (Laundry Klin), dan PT. Manis Enak Jaya (Lakoe Dessert) yang dapat diperdagangkan hingga 12 Februari 2021.
Selain itu, Bizhare juga akan segera menghadirkan layanan Bizhare Syariah, Pasar Sekunder, fitur untuk Pemilik Bisnis dan berkolaborasi dengan berbagai partner, yang akan segera kita umumkan dalam waktu dekat.
“Bizhare juga akan segera mempersiapkan pengembangan untuk aplikasi mobile Bizhare untuk para pengguna kami, mengingat kebutuhan akan aplikasi mobile ini terus meningkat. Harapan kami bisa mempermudah para investor dalam berinvestasi kepada UKM potensial di seluruh Indonesia melalui Bizhare” pungkas Vincent.
Melalui layanan Pasar Sekunder ini Heinrich berharap investor dapat melakukan transaksi permintaan (bid) dan penawaran (offer) saham dengan aman dan nyaman.
“Pasar Sekunder Bizhare dibuka untuk Penerbit yang sudah berjalan 1 tahun, sudah terdaftar di KSEI dan atau sesuai hasil keputusan RUPS Penerbit. Pasar Sekunder akan dibuka setiap 6 bulan sekali dengan masa pembukaan Pasar Sekunder selama 10 hari kerja” jelas Vincent.
Layanan ini diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebar bagi pemilik bisnis UKM bukan hanya menerbitkan saham untuk mendapatkan pendanaan dari investor, namun juga dengan instrumen EBUS Obligasi ataupun Sukuk.
STEVY WIDIA
Discussion about this post