youngster.id - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendukung program pemerintah untuk mewirausahakan Petani (Korporatisasi Petani) di Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan membangun PT Mitra BUMDes Bersama (PT MBB).
Ini merupakan joint venture antara PT Mitra BUMDes Nusantara (PT MBN) dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). MBN akan menjadi pemegang saham mayoritas PT MBB sebesar 51% dan sisanya sebesar 49% akan dimiliki oleh BUMDes dan Gapoktan.
Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto, mengungkapkan, BNI sebagai lembaga keuangan memfasilitasi petani dengan pemberian KUR dan Kartu Tani tersebut. Korporatisasi Petani merupakan salah satu arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yaitu sebuah upaya untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan agribisnis dan agroindustri yang telah berjalan selama ini.
Kegiatan pertanian diintegrasikan dari hulu hingga ke hilir sehingga menjadi lebih efisien melalui kolaborasi dengan lembaga ekonomi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan perbankan.
“Untuk itu, BNI mendukung inisiasi ini melalui pemberian modal berupa KUR, asistensi keuangan melalui Agen46, peluncuran Kartu Tani yang memiliki banyak benefit, serta penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR),” ungkap Catur belum lama ini.
Menurut dia Gapoktan sebagai bagian dari MBB akan mengidentifikasi para petani yang layak mendapatkan fasilitas pemberian subsidi dan pembiayaan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani dari perbankan. Mereka juga sekaligus mengidentifikasi petani yang layak mendapatkan bantuan sosial dan atau subsidi dari pemerintah untuk memenuhi keperluan bahan bahan pertanian seperti pupuk dan benih melalui Kartu Tani. Langkah tersebut akan menghilangkan ketergantungan petani terhadap praktek lintah darat dan ijon yang terjadi selama ini.
Hingga akhir September 2017, total pembiayaan BNI di Sektor Pertanian & Perkebunan adalah Rp 37,2 triliun, termasuk diantaranya kredit kecil, sebesar Rp 2,1 triliun yang sebagian disalurkan dalam bentuk KUR.
BNI telah menyalurkan KUR kepada 29.954 debitur dengan maksimal kredit Rp 5,4 triliun di semua sektor, termasuk pertanian dan perkebunan.
BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman KUR Budidaya Pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani.
STEVY WIDIA
Discussion about this post