youngster.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) secara konsisten mendorong pelaku UMKM meningkatkan skala bisnisnya hingga naik kelas. BRI tercatat telah memiliki 11 ribu klaster usaha yang terus diberdayakan.
“BRI memiliki journey pemberdayaan yang komprehensif, mulai dari pemberdayaan dasar hingga membuka pasar bagi pelaku usaha binaan. Dalam rangka mendukung skala bisnis klaster usaha binaan, BRI secara rutin mengadakan pameran, salah satunya Bazaar Klaster Mantriku, yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk unggulan klaster usaha kepada masyarakat luas,” ungkap Supari Direktur Bisnis Mikro BRI dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).
Supari menyatakan, UMKM merupakan fundamental utama dalam penerapan ekonomi kerakyatan. Maka, peningkatan kesejahteraan UMKM bisa memiliki multiplier effect yang kuat bagi ekonomi Indonesia.
Untuk itu, BRI menggelar Bazar Klaster UMKM sebagai salah satu upaya memperkenalkan keunikan produk UMKM kepada masyarakat luas. Mantri atau tenaga pemasar mikro BRI secara periodik terus melakukan pendampingan usaha kepada seluruh klaster tersebut, sehingga terus terjadi kemajuan usaha.
Dalam journey pemberdayaan yang terkini, BRI telah mengkonsolidasikan klaster binaan kedalam sebuah outlet pemberdayaan yang menampung produk-produk dari seluruh Indonesia. Ke depannya, outlet ini akan berkembang menjadi sebuah platform berbasis teknologi yang dapat menyambungkan para klaster usaha binaan dengan pasar yang lebih luas dan besar.
Dalam upaya menjadi champion dalam inklusi keuangan dan inovator global dalam micro banking, strategi BRI akan menitikberatkan kepada dua area, yakni memberikan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan menempatkan inovasi sebagai driver pertumbuhan perusahaan.
“Aspirasi tersebut terasa nyata karena didukung beberapa hal, meliputi dukungan jaringan unit kerja BRI yang tersebar di seluruh pelosok negeri, termasuk memperluas inklusi segmen UMi, perbaikan fitur produk dan layanan yang mengarah kepada customer centric serta penyempurnaan konsep bisnis model pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro,” kata Supari lagi.
Dari sisi pendalaman literasi pemberdayaan, BRI terus memperkuat digitalisasi platform untuk pemberdayaan UMKM. Sebagai contoh, BRI memiliki LinkUMKM yang dapat diakses oleh seluruh pelaku usaha secara gratis. Hingga saat ini, lebih dari 2 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan fasilitas platform pemberdayaan online terpadu tersebut.
Sedangkan, dalam rangka memberikan economic value terhadap pelaku usaha melalui pembukaan akses pasar yang lebih luas, BRI telah membuat platform pasar online, yaitu pasar.id dan Aplikasi Play Store Pasar Rakyat Indonesia (PARI) yang memberikan kemudahan akses pasar bagi pelaku UMKM.
“Digitalisasi platform mengkonsolidasikan klaster usaha binaan BRI akan membentuk korporatisasi usaha mikro. Skala ekonomi yang lebih besar, ekosistem usaha mikro terbentuk dan dukungan terkait pengembangan melalui pemberdayaan dan pembiayaan juga terpenuhi,” pungkas Supari.
STEVY WIDIA